Sepanjang saya pulang kampus kemarin, fikiran saya melambung terus memikirkan kalimat itu.
Apa benar hidup semudah apa yang dikatakan kutipan-kutipan itu ? Moso ? ..
Mungkin sisi positif nya kita bisa lebih 'gampang' jalanin hidup atau mungkin tidak terlalu stress. Ya mungkin itu tujuan dari kutipan itu ? Benarkah ?
Tapi negatifnya lebih kepada ketika orang memiliki persepsi lain atas kutipan seperti itu, maka akan cenderung lebih menggampangi hidup, merasa hidup gampang jadi "leha-leha saja" tanpa ada usaha yang maksimal.
Semua tergantung orang, kalau saya lebih suka mengartikan bahwa hidup ini seperti soal matematika. Kalau kita tidak belajar rumusnya dan tidak banyak berlatih, maka akan sulit menyelasaikannya dan mungkin hasil dari kerjaan kita juga tidak begitu bagus.
Sebelumnya saya sempat membaca kutipan dari seorang pengusaha terkenal di Ibukota, dia mengatakan bahwa "orang malas akan mengatakan kesuksesan itu di tangan Tuhan dan orang pandai akan mengatakan kesuksesan itu di tangan kita sendiri."
Saya setuju, sangat setuju. Kenapa saya mengatakan seperti itu ? Well, sedikit saya beri gambaran atas diri saya sendiri.
Kuliah itu banyak memberi pelajaran untuk saya, mungkin benar kalau perkuliahan adalah masa seseorang menjadi dewasa. Dan saya merasakan itu.
Usaha saya benar-benar di pertaruhkan di bangku perkuliahan, ketika saya malas, tidak berusaha untuk masuk kelas atau mengerjakan tugas atau mungkin tidak belajar saat ujian, ya begitulah nilai yang saya dapat, sesuai dengan usaha.
Dosen saya kebetulan banyak yang sudah jari orang sukses, sering kali ceramah kehidupan mereka menjadi kata intermezo perkuliahan, dan itu semua bisa jadi pelajaran hidup.
Boleh saja mengutip kalimat atau menjadikan kutipan itu sebagai suatu pegangan hidup, tetapi harus sesuai dengan sudut pandang kita. Jangan hanya ikut-ikutan. Karena hidup kita ini bukan untuk ikut-ikutan, melainkan untuk kita create sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar