" Abdi teh ayeuna gaduh hiji boneka ..
Teu kinten saena sareng lucuna
Ku absi di erokan
erokna sae pisan
Cing mangga tingali boneka abdi .. "
Tau lagu itu ? atau pernah dengar ? atau mungkin hafal ?
Kalo yang suka film horor dan pernah nonton film Tusuk Jelangkung atau Jelangkung gitu ya (saya lupa), mungkin pernah dengar lagu ini. Kalau saya tahu lagu ini karena dulu yang ngurus saya dari kecil kebetulan orang sunda, dan dia sering kali mengajari saya bersenandung lagu-lagu sunda, salah satunya lagu ini, judulnya "Boneka Abdi."
Risa Saraswati. Kenal ? Kalau saya mah engga kenal, tapi saya tahu dia.
Mantan vocalist Homogenic lalu dia bersolo karier dengan menamakan musiknya "Sarasvati."
Saya pernah menonton performnya, satu kali, itu juga secara tidak sengaja saat saya menonton Djakarta Atmosphere. Penampilannya mambuat bulu kuduk saya merinding, tapi dari bawah panggung perempuan itu sungguh sangat menarik dengan balutan baju hitam, menari-nari dengan lagu yang sedikit spooky. Nah! bait lagu "Boneka Abdi" di sisipkan dalam salah satu lagu andalannya yang berjudul "Story of Peter."
Pertama kali meng-follow akun twitternya karena teman saya bercerita, kalu Risa setiap malam jumat biasa bercerita horor, saat itu saya fikir mungkin dia memiliki pengalaman horor yang sering kali di dapatkan, tanpa berfikir kalau dia punya indera ke-enam atau dikatakan anak Indigo. Sampai suatu malam saya tidak sengaja menonton acara tv yang berbintang tamu anak Indigo dan salah satunya dia. Sebetulnya saya masih tidak percaya dengan orang Indigo. Sulit sekali imajinasi saya membayangkan hidupnya yang-katanya bisa melihat masa lalu dan masa depan.
Suatu hari ketika saya habis nonton, saya memutuskan untuk ke toko buku, dan ketika saya melihat deretan rak buku, ada sebuah buku berwarna cokelat pudar bertuliskan nama penulisnya "Risa Saraswati." Entah setan apa yang langsung mendorong saya mengambil dan membawa buku itu ke meja kasir, lalu dalam dua hari satu malam sudah selesai daya baca.
Sebetulnya menyesal membacanya, karena dua minggu setelah membaca buku Danur, saya sulit tidur, selalu membayangkan, bagaimana rupa teman-taman Risa yang di ceritakannya. Mereka itu bule semua. Dan saya jadi teringat cerita bapak dulu sewaktu saya masih SD, bapak pernah bertemu hantu anak laki-laki bule di depan kamar saya yang sekarang, dulu bapak kira itu mas saya yang ke dua tetapi ternyata anak alaki-laki itu terlalu bule untuk seukuran kakak laki-laki saya. Setelah itu, ibu saya bilang kalau dulu daerah rumah saya ini, tempat pembuangan mayat orang bule yang di bunuh.
Tapi dari semua cerita horor yang di paparkan Risa, ada satu cerita yang membuat saya sedih luar biasa, mungkin sebagain orang yang membaca bukunya juga merasakan hal yang sama, cerita dengan judul "Surat Tanpa Tuan."
Ah .. saya tidak suka lagumu, Risa. Tapi tulisanmu, kisahmu, begitu membangkitkan bulu romaku. Aku tidak ingin seperti kamu, tidak ingin melihat mereka, mereka yang kau sayangi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar