Putar ke kanan .. Aduh kelewatan. Mundur lagi putaranya .. Masih kurang jelas .. Putar pelan-pelan .. dan siip udah pas !
Pernah merasakan memutar lingkaran untuk menyamakan gelombang ? Pernah merasakan geregetnya mendengarkan sebuah program favorite ? Atau mungkin pernah tergila-gila dengan suara orang dalam suatu program ? Ra-di-o.
Ya .. Kalau saya pernah mengalami masa-masa itu. Saya ingat betul, sewaktu saya SD, Ibu saya menaruh radio tua di kamar. Memang sejak kecil saya suka musik, dan sejak SD saya sudah biasa di perdengarkan radio.
Saya ingat betul, waktu saya SD dianter jemput sekolah. Supir saya, gemar sekali mendengarkan radio, dari radio yang siarannya non stop sama dangdut, same radio yang isinya lagu-lagu Indonesia yang lagi hits. Supir saya dulu sering menyetel radio bensradio yang penyiarnya pake logat betawi dan hanya memutar lagu dangdut, radio ini juga punya program berpantun ria. Lalu ada I-Radio yang saat itu cukup tenar dengan penyiar bernama Rafiq kala itu, radio ini hanya memutar lagi Indonesia, dan biasa hanya di dengar di mobil saat pagi hari.
Selain supir saya, Ibu juga mengambil peran penting yang membuat saya gemar mendengarkan radio. Ya karena itu tadi, Ibu menaruh radio tua di kamar saya. Pada zaman saya SD, harga CD sangat mahal, masih jaman kaset dan saya lebih gemar mendengarkan radio untuk memantau lagu-lagu baru.
Kalau tidak salah, radio itu sudah seumuran atau lebih tua dari saya. Tapi radio itu sudah di setting gelombangnya ke radio Mustang FM dan jarang sekali di geser-geser gelombangnya, ya karena sulit sekali mencarinya. Tidak seperti radio-radio jaman sekarang yang tinggal pencet tombol auto atau manual, wah kalau itu harus dengan kesabaran. Kadang kesenggol geser sedikit saja, bisa membuat radio jadi kresek-kresek.
Sepertinya Ibu masih menyimpan radio itu, terakhir saya melihatnya saat saya masih tinggal di BSD yang kala itu Radio tua di taruh di kamar pembantu. Mungkin masih bisa beroperasi, tapi tentunya membutuhkan kesabaran yang lebih besar lagi untuk mencari gelombangnya.

(kalau tidak salah, sampai sekarang eyang saya masih mendengarkan radio dari radio tua seperti di atas )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar