Photobucket

Rabu, 30 November 2011

Berdagang itu keras, bung !

Berdagang. Mungkin aktifitas ini sudah ada dari jaman nabi.
Dan saya mencoba merambah dunia berdagang atau mungkin sekarang lebih keren dikatakan " bisnis ." Sebetulnya ini sudah kesekian kalinya saya merambah dunia bisnis, tapi mungkin ini untuk pertama kalinya saya menggunakan teknologi canggih terkini, dimana smartphone mendunia.

Berawal dari pengalaman, lalu melihat beberapa teman yang sibuk dengan " broadcast message " barang dagangannya dan sukses.

Akhirnya saya memutuskan untuk membeli smartphone dengan tujuan awal hanya untuk komunikasi, tapi teman meminta tolong membantu menawarkan barang dagangann ke teman - teman saya, dan mereka welcome.

Sudah hampir sebulan saya menjalani berdagang dengan perantara smartphone, so far so good. Sampai suatu ketika, barang yang saya kirim mengalami kerusakaan saat pengiriman, dan mengecewakan pembeli. Saya sadar betul itu bukan kesalahan saya, tetapi tetap saja, penjual yang kena korban.

Memang ini pertama kali saya menggunakan jasa pengiriman barang, sebelumnya saya menjual parfum dan saya mengantar langsung, lebih tepatnya bertemu langsung dengan pembeli, istilahnya COD. Memang lebih aman, tetapi lebih ribet.

Banyak hal yang saya pelajari ketika merambah dunia ini. Saya sering kali memposisikan saya sebagai si pembeli. Saya sering berfikir " apakah mengganggu kalau broadcast message atau tag foto di facebook ? ." Dan saking saya selalu tidak enaknya sama orang, sering kali saya menghawatirkan harga atau saya harus mencoba semua produk yang saya jual.

Entahlah .. rasa tidak enak hati ini kadang menganggu saya, tapi saya harus pintar - pintar belajar bagaimana menyikaspi suatu hal.

Semakin lama, semakin banyak yang add pin blackberry saya, bukan untuk menanyakan apalagi membeli barang saya, melainkan hanya menambah contact mereka. Beberapa pesaing juga ikut - ikutan masuk ke dalam contact saya, bertanya - tanya produk saya, dan saya yakin itu hanya sebagai pembanding produk mereka yang sama seperti produk saya. Bahlan teman sendiri bisa mengkelabui saya hanya untuk mendapatkan keterangan produk lebih jelas dan tidak lama mereka menjual produk yang sama persis.

Ternyata hidup memang keras, dan berdagang yang salah satu cara orang untuk bertahan hidup juga kerasnya bukan main. Persaingan tidak sehat, saling mengelabui.

Apa saya kuat ada disituasi seperti itu ? Idk ..

Senin, 31 Oktober 2011

Masuk lapas, uang amblas

Sebetulnya tulisan ini agak sedikit berbahaya, karena saya sedikit cerita mengenai petugas lapas di salah satu kota di Indonesia. Mungkin ini bukti betapa bobroknya negara kita dan tentunya beberapa " oknum " petugas keamanan. Sebetulnya penggunaan kata " oknum " menurut saya sudah tidak perlu digunakan, karena presentasi yang melakukan sudah lebih besar di banding yang tidak melakukan, bukan segelintir lagi tetapi mungkin sudah hampir semua.

Kebetulan saya punya teman perempuan yang kebetetulan juga sang suami sedang menjalani masa tahanan di lapas salah satu kota dekat dengan Jakarta. Awalnya di tahan di Jakarta, lalu dipindahkan sesuai dengan KTP nya. Kasusnya narkoba, lebih tepatnya kurir narkoba. Tertangkap karena sepertinya dijebak atau entahlah apa memang sudah " apes ".

Teman saya, sang istri, suka cerita kepada saya mengenai kondisi suaminya di tahanan. Saya kaget juga ketika mengetahui bahwa ketika orang baru saja dijebloskan dalam tahanan, maka sudah ada tawaran mengenai harga enak dan harga tidak enak. Mungkin kalau kasus kemarin yang kamar tahanan seperti hotel itu terkuak, bukan berarti kasus seperti itu sudah tidak ada lagi. Mungkin masih ada hingga sekarang. Pasalnya, teman saya ini setiap kedatangannya untuk menjenguk sang suami, dia pasti mengeluarkan kocek 300ribu. Menurut dia, ketika ingin bertemu dengan suami itu tidak bisa langsun bertemu begitu saja, harus memberikan uang ini dan itu kepada " oknum " petugas. Saya tanya uang itu untuk apa saja ? Dia bilang, menurut si " oknum " petugas uang itu untuk biaya bertemu, seragam dan uang jajan untuk sang suami. Dan paling mengejutkan, dia juga bilang kalau ada tawaran uang lain agar si suami tidak di gebukin ketika di dalam tahanan, tapi uangnya tidak sedikit, maka teman saya tidak bisa memberikannya, alhasil sang suami harus pasang badan untuk digebukin setiap harinya. Tapi dari semua itu, yang saya heran, teman saya itu masih bisa SMS-an dan TELFON-an dengan suami. Berarti di dalam tahan itu boleh ya punya handphone ?

Wah saya fikir, masuk ke dalam tahanan itu seperti layaknya orang - orang tua suka bicara " masuk penjara mah enak makan gratis, tidur gratis .. ". Ternyata itu " mungkin " tidak benar adanya, ini bukti kecil yang saya dapat dari teman saya. Ironis sekali ya ?

Ya .. tapi " mungkin " itu hanya " segelintir petugas keamanan, tapi kok bisa gitu ya ? kan itu di lembaga, masa tidak kecium ?
Ya semoga saja masih banyak orang diluar " oknum " yang berperilaku seyogyanya status mereka sebagai petugas keamanan yang seharusnya menjadi panutan baik.

Jumat, 30 September 2011

The art of StarWars

Mungkin dari kebanyakan anda tahu atau malah menggemari film StarWars, film yang banyak diisi oleh karakter - karakter unik dan memiliki pedang seperti lampu neon berwarna.

Saya sendiri tidak begitu gemar dengan film satu ini, cukup tahu dan pernah menonton salah satu filmnya di zaman saya masih SD. kala itu StarWars cukup popiler, apalagi ditambah suatu produk snack untuk anak - anak memberi hadiah di kemasannya berupa potongan - potongan gambar yang ada di film StarWars dengan format 3 dimensi.

Belum lama ini di Jakarta, tepatnya di salah satu Mall kawasan kuningan, digelar sebuah acara bertemakan " The art of StarWars toys photography exhibition by Seno Haryo".

Di acara tersebut, untuk para pecinta StarWars akan dimanjakan dengan action figure, diorama photo dan kostum yang ada di film itu. Di depan pameran itu terpampang sebuah penghargaan dari MURI.








FOR INFO




JAK - JAPAN Festival Matsuri

Minggu ( 25/09) kawasan Monas sudah ramai dengan umbul - umbul bertuliskan Indonesia - Jepang. Beberapa tenda berwarna putih sudah terpasang rapih. Sesekali terdengar aksen suara khas orang Jepang. Ya .. Festival Matsuri telah di mulai sebagai penutupan acara festival yang hari - hari sebelumnya sudah dilaksanakan di salah satu hotel di kawasan bunderan HI.

Jak - Japan Festival Matsuri, berisikan kebudayaan Jakarta dan Jepang, sebagai simbol kerja sama antara Jakarta dan Jepang, juga sekaligus menjadi rasa terima kasih pemerintah Jepang dengan Indonesia.


Dalam festival yang berlangsung dari pukul 11 siang hingga malam hari ini menyuguhkan beragam acara yang berkaitan dengan kebudayaan Jepang, tidak hanya itu saja, gambang keromong dan aksi silat khas Jakarta juga ikut meramaikan festival ini. Pengunjung yang datang juga bisa mencoba makanan khas Jepang yang di jual dengan harga terjangkau, seperti Takoyaki jajanan khas Jepang yang berisikan Gurita, atau menyegarkan diri sejenak dengan Es Serut aneka rasa, dan masih banyak jajanan lainnya, di jamin anda bisa merasakan apa yang di makan oleh tokoh - tokoh kartun Jepang.

Tidak hanya kebudayaan dan makanan yang disajikan, beberapa masyarakat Indonesia yang sangat menyukai Jepang juga terlihat partisipasinya dengan mengenakan kostum - kostum tokoh dari Jepang seperti Kamen Raider dan masih banyak lainnya. Mereka biasa dinamakan parapecinta Costplay, kostum yang mereka kenakan tidak jarang adalah hasil karya mereka sendiri. Cukup menarik perhatian pengunjung, pasalnya banyak sekali pengunjung yang berebut ingin sekedar mengabadikan moment bersama para Costplayers.

Festival ini sekaligus menyadarkan kita, betapa banyak masyarakat Indonesia yang sangat suka dengan Jepang, itu juga menjadi tanda bahwa kebudayaan Jepang diterima dengan baik di Indonesia, tetapi jangan lupa kalau sebagai bangsa Indonesia kita juga masih memiliki budaya yang tidak kalah apik nya dengan budaya lain.

Sampai jumpa di Jak - japan Festival tahun depan :)

Jumat, 16 September 2011

Gita Cinta dari SMA

Galih dan Ratna. Dua nama populer yang lahir dari film lawas Gita Cinta dari SMA. Menurut beberapa sumber yang saya lihat, film ini muncul pada tahun 1979, mungkin pada masa itu, ini adalah tontonan wajib untuk kaum remaja.

Setelah saya menonton untuk pertama kalinya, saya agak terkaget ketika mengetahui ending dari film itu tidak seperti dalam bayangan saya selama ini. Saya fikir, Galih & Ratna akan bersatu layaknya pasangan - pasangan lain di film percintaan zaman sekarang. Surprise juga.

Banyak hal yang bisa diperhatikan dari film itu. Pertama, saya melihat Jessy Gusman si pemeran Ratna. Mungkin pada masa itu, seorang Jessy Gusman sudah sangat cantik. Andai saja, zaman sekarang masih seperti itu, maka kecantikan yang dinilai adalah suatu kesederhanaan pada perempuan. Kedua, gaya berpakaian atau seragam. Salah satu blog yang sebelumnya saya kunjungi, juga sempat membahas cara berseragam AADC yang dianggap mirip alur ceritanya dengan film ini. Tentunya, banyak perbandingan, mungkin lebih tepatnya " ukuran ". Ketiga, film ini memperlihatkan begitu harmonisnya remaja kala itu, walaupun mungkin tetap ada percekcokan ketika seseorang yang dianggap " pemenang " dalam hal mengencani wanita cantik.


Secara keseluruhan, film ini menurut saya sangat simple tetapi maksudnya percintaanya sangat kena. Wajib di tonton. Tidak mengecewakan.

Rabu, 14 September 2011

Production House bersama Hadi Artono

Selasa, jam satu siang adalah kali pertamanya saya masuk di kelas Production House, itu juga yang menjadi first meet saya dengan Dosen saya yang bernama Hadi Artono. Seperti pertemuan-pertemua pertama dosen mata kuliah lainnya, beliau memperkenalkan diri. Berkemeja putih dan mengeluarkan atribut untuk mengajar, yang pertama dia keluarkan adalah speaker, dan kedua Mac Book White. Cukup parlente tapi sederhana gayanya, saya fikir dia orang proyek, seperti bapak saya, karena style berpakiannya murip.

Jujur awalnya ketika mendengar judul mata kuliah itu yang ada di fikiran saya " Duh ribet lagi ini tugasnya pasti .. ", karena sebetulnya saya memang kurang menyukai tugas kelompok, selain karena RAS yang secara fakta sedikit membuat susah bersosialisasi, tugas kelompok menurut saya hanya sebagai penyelamat untuk orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Tetapi pertemuan itu ternyata mengahpus semuanya ( semoga ). Selain peserta kuliah yang beberapa sudah saya kenal walaupun mereka adalah senior, tetapi bagi sebagian mahasiswa seangkatan saya, sekelas dengan banyak senior lebih menguntungkan dari pada dengan Junior.

PERCAKAPAN PEMBUKA

Dosen : " Kamu lahir tahun berapa ?"

Saya : " '90, pak! "

Dosen : " Tahun '93 udah nonton tv beom ? inget film atau iklan di tahun itu ? "

Saya : " Ng ... Saya cuma inget iklan susu bendera sama Pepsodent "

Dosen : " Kalo iklan Ancol ? "

Saya : " ng .. yang mana ya ? "

...............................................................

Setelah percakapan itu pun dia memulai kelas, dan dia memutar iklan Ancol yang membuat saya teringat, sepertinya itu iklan pertama Ancol. Mungkin kalian ingat dengan lagu " Tralala trilili senangnya rasa hati di tengah canda suasana ceria .. yok santai bersama .. yeah yeah Ancol .. di alam fantastis .. yeah yeah Ancol .. di taman impian jaya ancol .. fan tas tis ! "

Udah ingat ?

Nah itu dia iklan yang dibuat oleh Bapak Hadi, sebagai kameramen saat itu. Tapi Beliau sendiri mengaku bahwa dunia perfilmannya berawal sejak tahun 1976. Bayangkan sudah berapa tahun dia berkecimpung di dunia perfilman ? ..

Beliau banyak bercerita mengenai dunia perfilman. Mira Lesmana menjadi satu -satu nya wanita di dunia perfilman yang begitu beliau banggakan. Menurut beliau, Mira Lesmana adalah sosok perempuan yang bisa mengatur hidupnya dengan baik. Tidak heran kalau MirLes, sekarang ini menjadi orang yang sukses. Dan menurut Pa' Hadi, Indonesia belum bisa menghasilkan MirLes generasi baru.

" Orang kalo udah masuk dunia perfilman, susah keluar " - Hadi Artono


Sabtu, 10 September 2011

BOYS AND GIRLS NOT BOYS AND WOMEN. INDEED.


















Udara panas Jakarta siang menjelang sore kali ini membuat otak saya mendidih, walaupun secara pandangan mata I'm Cool.

Well saya teringat - ingat akan curhatan seseorang, panggil saja dia Mr X. Umurnya jauh lebih tua dari saya bahkan lebih tua dari Ibu saya. Dia pria dan sudah berkeluarga. Waktu itu dia bercerita bahwa dia memiliki keluarga yang sempurna, tetapi dia tidak bisa memungkiri bahwa he have someone else who younger than him. Umur perempuan itu hanya lebih tua 3 atau 5 tahun saya lupa, parasnya cantik dan menurut saya Perempuan itu sexy secara keseluruhan.
Beberapa kali Mr.X cerita mengenai si gadis sexy. Dari ceritanya itu, saya sedikit mengambil asumsi berdasarkan kaca mata saya. Bahwa pria memang selalu suka daun muda, dan pria akan lebih dominan berbagi kesuka citaan mereka terhadap si yang muda, dan untuk yang tua lebih sering berbagi duka.

Setelah saya flash back ke beberapa mantan pacar saya, memang rata-rata setelah putus mereka lebih sering memilih mendekati gadis-gadis yang lebih muda dari saya atau dari umur mereka. Jarang sekali yang memilih mencari wanita yang lebih tua. Saya sendiri awalnya tidak begitu mengerti, sampai akhirnya pacar saya yang sekarang menjelaskan bahwa perempuan itu secara kedewasaan biasanya lebih dewasa 7 tahun di banding umur yang sebenarnya.

Masuk akal, karena kebanyakan perempuan bisa 'ngemong' pria yang jauh lebih berumur darinya. Tidak jarang wanita yang memilih untuk mundur ketika harus berhadapan dengan 'brondong'. Mungkin stereotipe yang sudah melekat pada brondong, menjadi salah satu bahan pertimbangan para perempuan untuk memutuskan 'ya' atau 'tidak'. Dan pada umumnya, perempuan itu memerlukan figure lelaki yang tidak manja dan dewasa dalam perilaku atau pun secara fikiran.Tidak bisa dipungkiri juga, bahwa umur terkadang menjadi patokan untuk mendapatkan hipotesa kedewasaan suatu individu.

Tapi tentunya, tidak sedikit juga pria yang menyukai wanita lebih tua. Mungkin pria-pria seperti itu bisa tergolong pria yang menyayangi ibunya lebih dari apapun dan ingin mendapatkan perhatian yang serupa dari calon pacarnya nanti. Biasanya, pria-pria yang menyukai wanita lebih tua juga lebih suka berfantasi, mereka pasti sangat suka melihat wanita yang lebih tua menjadi wanita karier dalam balutan busana kantor.

Apapun pilihan para pria-pria itu, saya sendiri tidak masalah, asalkan mereka betul-betul menyayangi dan mencintai. Siapapun dan berapapun usia perempuan yang dipilih pria, saya cuma berpesan, treat every women like ur mother

Kamis, 08 September 2011

RAIB

Raib.
Kamis pagi, ditengah semangat kuliah yang mengalir, malah harus menelan pil pahit.
Saya kecopetan atau kemalingan.
Sama saja.

Rasanya aneh sekali setelah tiga tahun menjadi penumpang setia bus Transjakarta, dan akhirnya merasakan juga yang namanya 'kemalingan'. Dompet raib beserta isinya.
Anehnya dompet saya itu tidak berukuran mini, itu dompet dari Ibu saya, ukurannya besar. Emang dasar maling, cerdas.

Eits .. mungkin bukan cerdas, lebih tepatnya gesit. Buktinya kalau dia tidak gesit, maka akan sangat mudah gerakannya diketahui.

Shock bukan main. Saya hanya bisa melapor, menelfon pacar lalu menutupnya dengan kesal, lalu menelfon ibu saya dan bercucuran air mata.
Cemen. Tapi saya tetap saja perempuan, kalau udah persoalan begini, marah pun tidak bisa, mengumpat juga tidak ada rasanya, maka hanya air mata yang berbicara, seberapa takut dan panik nya saya di pagi itu.

Rabu, 31 Agustus 2011

Tunjangan Hari Raya

Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1432 H. Karena masih dalam hari lebaran, saya mencoba menulis mengenai tradisi di hari lebaran.

Tunjangan Hari Raya. Siapa yang tidak menanti moment lembaran uang dalam amplop dibagikan di hari raya. Bukan hanya untuk anak kecil, tetapi untuk sebagian orang dewasa yang haus akan uang, moment seperti ini juga berharap-harap mendapatkan amplop juga.

Sebetulnya, dari mana THR ini muncul juga saya tidak tahu, bahkan sebelum saya blog-ing, sempet mencar asal mula THR, yang ditemukan hanya mengenai gaji karyawan. Atau mungkin sebetulnya memang THR itu hanya untuk para pekerja ? ..

Tapi itu tidak mungkin kalau di jadikan asal mula di keluarga saya, pasalnya para pekerja itulah yang seharusnya memberikan THR untuk para sanak saudara yang belum bekerja. Malah biasanya untuk anak seumuran saya, yang sebetulnya diumur nanggung, belum bekerja tapi sudah 'tua', tetap saja dijadikan alasan untuk tidak bisa mendapatkan amplop seperti saudara yang masih kecil hingga remaja.

Sepintas saya sempat mempunyai fikiran sisi negatif dari si amplop itu, bukan kah secara tidak sadar, uang - uang itu yang terkadang tidak seberapa, menjadi awal mula anak-anak menjadi pribadi yang 'mata duitan', atau menjadi pamrih karena kalau tidak datang ke acara halal bihalah pasti kelewatan sejumlah uang yang akan dibagikan.

Kalo dari segi positif nya mungkin, hanya untuk para yang mengasih saja, halusnya belajar bersedekah. Bukan begitu ?

Lepas dari positif dan negatif uang hari raya itu. Saya yakin setiap orang punya cerita masing - masing mengenai THR tersebut, dan tentunya saya juga punya cerita ..

.....................................................................................................................................................................

Sewaktu kecil, saya diajarkan Ibu untuk menghitung berapa banyak hari yang bisa saya lewatkan dengan berpuasa penuh maupun setengah. Setelah itu, total dari hari itu lah yang menyimpulkan berapa rupiah kah saya memperoleh uang THR. Walaupun saya selalu lebih kecil jumlah puasanya di banding ke tiga saudara laki-laki saya. Ironis.

Perhitungan itu hanya berlaku tidak lama, karena walaupun menghitung, tetap saja Ibu memberikan uang dengan jumlah yang berbeda menurut umur kami ber-empat. Dan tentunya, uang saya eroleh tidak jauh berbeda dengan uang adik saya.

Sedari kecil, saya memang tidak termasuk dalam golongan orang yang senang menyimpan uang. Saya sangat gemar jajan, apapun itu jajanannya, saya suka. Tidak jarang, warung - warung sekitar tempat tinggal saya hafal.

Sewaktu saya masih kecil, tepatnya sampai SD kelas 6. Setelah menerima uang THR, saya tidak perlu waktu lama untuk menggunakan uang itu. Biasanya saya mulai dengan jajanan warung, seperti chiki, permen atau cokelat. Beda dengan jajanan di Jogja. Kebetulan waktu kecil saya lebih sering berlebaran di Jogja, jajanan yang paling saya suka hingga detik ini adalah arem -arem di warung dekat rumah eyang saya. Arem - arem itu sejenis lontong, tetapi berisikan tempe dengan sedikit lombok ( cabe ).

Setelah saya mengenal handphone, maka jajanan itu berganti dengan nominal pada telfon yang tidak lain adalah pulsa. Beranjak dewasa, saya pasti akan menghabiskan uang THR untuk membeli pulsa dengan nominal besar. Entahlah saya tidak ingat, siapa saja yang saya telfon hingga pulsa itu tidak lama sudah habis.

Kalau sekarang, sudah umur berkepala 2, malah bingung ketika sudah memegang uang THR. Ya lebih sering dihabiskan untuk sekedar mencari hiburan diluar. Seperti nonton, sekedar nongkrong di salah satu mini market 24 jam, Atau menraktir orang-orang terdekat.

Mungkin tidak lama lagi, harus saya yang membagikan THR tersebut. Mungkin tidak lama lagi, tas saya tidak akan penuh dengan amplop untuk saya ketika lebaran, tetapi amplop yang sudah saya tulis nama-nama keponakan.

Bersiap - siap lah, InsyaAllah kita masih selalu bertemu dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah. Sekali lagi saya ucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri, happy spend ur money :)

Sabtu, 27 Agustus 2011

Introspeksi via Jejaring Sosial

Ah .. ternyata jejaring sosial itu selalu membuat saya tertarik untuk membicarakannya. Banyak hal yang bisa saya dapat dari jejaring sosial tersebut. Mungkin kalau ada pembahasan mengenai yang satu ini, sangat menarik dan bisa jadi satu buku yang berwarna. Lucu, menyulut emosi, romance dan sedih.

Kalau beberapa waktu lalu, saya memang sempat menjadi tweet addict. Dan karena itu sudah beberapa orang memilih untuk meng-unfollow saya. Menyedihkan bukan ? ..

Itu bohong jika ada yang mengatakan, " Gw di unfollow juga ga rugi, gapapa ..". Munafik. Setiap orang yang punya perasaan dan otak, pasti merasakan ketidak enakan dan guilty feeling ketika harus berkurang followers nya, kecuali orang-orang yang tidak mengoprasionalkan otak dan perasaanya secara benar.

Bayangkan saja, kita bisa menikmati, lika-liku kehidupan beberapa following kita yang sangat aktif dalam memberikan kicau-an mereka. Malah, bukan kicau yang mereka berikan, melainkan curhatan semata. Berantem dengan kekasihnya, anda bisa lebih menikmati lagi ketika, kicau itu di mention ke pasangannya, kita bisa tahu seperti apa wajah sang kekasih atau kita bisa ikut-ikutan menjuddge dalam hati. Atau mungkin orang fikirannya sangat kotor, biasanya terlihat sangat aktif dalam menyikapi berita atau tweet dari temannya yang berbau pornografi. Entahlah, apa mungkin beberapa zaman akan datang, orang bisa jadi psikolog dadakan hanya dengan memperhatikan accoun jejaring sosial orang tersebut.

Untungnya, saya menggunakan salah satu aplikasi untuk twitter yang bisa mengetahui, presentasi dan rate kita dalam mengoceh di twitter. Beberapa bulan lalu, saya memiliki rate 'maniak' dengan presentasi 50 lebih tweet/hari. Dari situ saya menocba mengintrospeksi diri, dan sadar betul, betapa buruknya saya berkicau yang tidak penting (sebagian besar). Sampai detik ini, saya mencoba untuk mengunrangi kicau-an saya yang tidak terlalu penting itu, dan selalu memonitor angka dan rating itu tentunya. Sekarang, rate itu berubah menjadi 'tweet aktif' dan berkurang angkanya menjadi '40'. Menyenangkan, di tambah lagi, kiacau-an saya beberapa kali mendapat bintang dari followers saya. Aduh terlalu menyombongkan diri saya ya ? I'm sorry, tapi sebetulnya bukan itu yang ingin saya bicarakan.

Walaupun saya jarang memberikan kicau saya itu, saya sering melihat-lihat time line di waktu senggang. Ternyata banyak juga ya, yang sebetulnya lebih parah dari saya. Sampai detik ini saya sudah meng-unfollow beberapa followers saya. Maaf betul, tapi saya sangat benci RT abuser dan saya benci orang yang sombong.

Jika saja, semua orang itu bisa introspeksi, minimal dari kicau-an nya saja di jejaring sosial, mungkin semakin banyak orang-orang yang berkepribadian lebih baik.

Ps: Dosen saya kemarin berkata, bahwa setiap orang itu pasti akan berubah, tergantung dia memilih untuk berubah menjadi lebih baik atau buruk seiring dengan bertambhanya umur mereka. Untuk orang-orang yang tidak berubah, dan tidak ingin berubah, maka sangat disayangkan, dia tidak akan melihat potensi dirinya sendiri dengan baik.

Ketika yang tetap sudah tidak lagi ada

Ketika orang tua kalian masih memiliki pekerjaan tepat, masih memiliki penghasilan tetap, saat itu juga hidupmu masih sempurna. I mean, sempurna secara materi.

Saya sendiri belum tahu bagaimana kalau satu atau keduanya sudah tidak ada, mungkin rasa ketidak sempurnaan itu akan jauh lebih terasa dibanding ketika orang tua kalian sudah tidak punya penghasilan tetap karena termakan usia.

Mungkin beda rasanya, ketika sudah selesai masa pendidikan dan sudah memiliki penghasilan sendiri, ditambah karier anda sukses. Tetapi menjadi anak dari seorang ayah yang sudah pensiun dan Ibu yang sudah tidak lagi memiliki pemasukan dari usaha yang dijalankannya selama ini, sedangkan diri sendiri masih harus menyelesaikan pendidikan dengan mengandalkan mereka, itu rasanya seperti makan nasi akik. Kalau tidak makan bisa mati, tetapi kalau dimakan rasanya bukan main. Pada intinya, pasti harus makan.

Rasa penyesalan itu memang datangnya terakhir, ah itu klise. Tapi memang begitu. Saya menyesal ketika sekarang, harus sulit sekali meminta uang untuk membeli apa yang saya inginkan, mungkin bisa saja diberikan, tetapi rasa yang empati itu mengalahkan segalanya.

Ketika orang tua kalian sudah menjadi pensiunan, tidak ada pemasukan, hanya mengandalkan tabungan. Maka bagi saya, yang dulu selalu suka dengan 'kesenangan', untuk sekarang ini, membeli satu kaleng bir atau satu botol vodka di mini market dan meminumnya sambil bercengkarama dengan kawan, rasanya seperti hanya akan menggoreskan luka untuk kedua orang tua.

Dan ketika semua sudah terjadi, masa yang akan dialami semua orang tua dan keluarga. Saya yakin, yang diperlukan hanya pengertian dan sabar.

Tapi perlu diingatkan, bahwa sabar, bukan lah menulis status jejaring sosial dengan 'insyaAllah saya sabar ..' atau 'sabar .. '. Sabar, ikhlas, dan toleransi itu bukan hanya untuk diperlihatkan ke orang lain dengan ucapan, tetapi dengan perbuatan.

ps: untuk kalian yang masih memiliki orang tua yang masih berpenghasilan, mulai lah mengurangi pengeluaran kalian, jika terlalu sering menghamburkan uang, rasa penyesalan itu akan terasa begitu sakit.


Kamis, 25 Agustus 2011

Slut ?

Beberapa hari ini saya sedang gemar menonton film series ternama yang dibintangi Sarah Jessica Parker, Sex and The City. I fallin love with that movie. Bukan karena sex yang kental didalamnya, tapi pemikiran-pemikiran dari empat karakter wanita yang berbeda.

Semua yang ditulis Carrie Bradshaw cukup membuat otak saya berputar, berfikir ' Really ? ' or ' I'm agree ! '

Well disini bukan fim itu yang akan saya bahas, tetapi beberapa scene film itu yang membuat saya berfikir dan terus berfikir. Yeah. I'm a thinker holiq.

Pernahakah kita berfikir atau merasa, bahwa sesunggunya kita yang beberapa kali berganti pasangan, tidak jauh berbeda dengan 'Pelacur', atau kita sesungguhnya pantas dikatakan 'Bitch'. Kenapa saya mengatakan demikian ? Coba kita flashback, sudah berganti berapa pasangan kah kita dan sudah berapa kali kita menyakiti perasaan orang yang dulunya kita 'habisi' itu. Atau mungkin, sudah berapa kali anda selingkuh dalam suatu hubungan ? even just kissing on the phone or message ..

Untuk para pria atau pun wanita, coba berfikir, berapa kali anda memutuskan kekasih anda, yang dulu saling menyentuh, lalu hidupnya berubah seketika menjadi kelabu, hanya karena anda ? Mungkin anda bisa berfikir, itu bukan salah anda atau thats not my business. Tapi pada kenyataanya, itu adalah akibat yang anda lakukan, dan pasti ketika anda mati pun akan dipertanyakan.

Kita tidak perlu munafik, bahwa gaya pacaran dari dulu sampai sekarang pasti minimal ada bumbu Kissing or touching. Nah .. kalo kita tidak pantas di panggil Bitch, coba fikir, dari sekian kali anda pacaran, berapa kali yang mengikuti alur cerita pacaran secara nyata ?

Mungkin ada yang kontra dengan argumen saya, mungkin anda kontra karena menurut anda, seorang yang dikatakan Bitch itu adalah mereka yang berhubungan dengan ' Sex and Money '. Tapi pernahkah anda berfikir, bahwa suatu hubungan percintaan, pasti juga mengikut sertakan dua unsur serupa. Ingat, Kissing itu udah termasuk dalam bagian sex.

whoever we are, you should never judge others, because maybe we are not different with them, Save sex, guys :)

Sabtu, 20 Agustus 2011

PENONTON TERINSPIRASI


Mungkin benar apa kata Joni di Janjinya ( Janji Joni ). Bahwa sebuah film itu bisa menginspirasi orang yang menontonnya, ya secara simple, katakanlah bahwa film bisa memperngaruihi penontonnya.

Kenapa saya bilang begitu ? begini ceritanya,
Saya memiliki account dimana berbagi apapun yang kita suka. Video, gambar, text, quotes dll. Hari ini saya memperhatikan beberapa orang-orang yang saya kenal, yang juga memiliki account serupa. Atau begini saja saya cerita, saya akan memberikan beberapa judul film yang mempengaruhi penontonnya.


( 500 Days Of Summer )

Film satu ini memang menjadi salah satu film favorite saya. Dan Movie quotes yang saya berikan menjadi salah satu foto yang sering sekali di share oleh para orang-orang yang saya kenal, yang memiliki status Jomblo. Bukan hanya Jomblo saja, bahkan beberapa orang yang memang saya tahu, lebih suka 'bermesraan' tanpa ada status juga menyukai quotes ini.

Ada dua fikiran dalam otak saya. Pertama, mungkin perilaku mereka yang lebih menyukai 'HTS' di inspirasikan dari film ini. Kedua, mereka memang pada dasarnya sudah menyukai 'HTS' an sebelum adanya film ini, maka diperkuatlah paham-paham yang mereka miliki itu dengan film ini.


( Realita Cinta dan Rock N Roll )

Film karya Upi ini memang menurut saya menjadi inspirasi dari segala life style di Ibukota. Waktu jaman film ini, mulai marak pria-pria yang dengan bangganya memperlihatkan bokser warna-warni nya. Bahkan ketika berfoto, mereka tidak malu-malu lagi untuk berfose mirip dengan Junot & Vino diatas. Sayangnya, tidak semua cowo-cowo itu bermuka layaknya sang aktor.

Tidak ketinggalan dengan mobil yang dikenakan dua pejantan ini dalam film, Holden. Hebat luar biasa bagi cowo-cowo Jakarta yang pake mobil Holden. Sayangnya, saya tahu betul seberapa rewelnya mobil itu, sepertinya tidak terlalu cocok untuk jalanan Ibukota.

Kalo argumen saya seputar film ini, Jujur film ini bagus banget. Tapi seperti membuka peluang untuk para anak 'broken home' untuk berlaku sama seperti aktor-aktor ganteng tersebut, walaupun masih berseragam putih abu-abu.



( Radit dan Jani )

Masih karyanya upi. Yeah Upi always Rocks ! Film ini memang cukup menginspirasi para pasangan-pasangan muda yang sebetulnya saling merendahkan, panggilan sayang " Bodoh". Agak kasian juga ya, tapi untuk sebagian pasangan mungkin itu lucu. Dan beberapa pasangan juga seperti berlomba-lomba berfashion street ria dan mengatakan kalau mereka adalah " Radit dan Jani". Atau mungkin, couple shirt juga bisa diaplikasikan oleh para pasangan muda. Padahal kalo diperhatikan, orang tua kita mungkin juga sering melakukan itu, cuma bedanya, mereka hanya memadukan warna senada atau batik yang sama untuk ke sebuah acara.



( Janji Joni )

Kurang etis kalo film yang memaparkan paradigmanya soal Inspirasi ini tidak saya bahas. Mungkin dari sekian durasi film ini, yang paling memeberikan Inspirasi itu, helm yang dikenakan si Joni. Waktu itu, saya juga smepat mencari helm seperti itu, ternyata di daerah seperti di Jogja, helm seperti itu sudah biasa sekali.


Masih banyak lagi film yang menginspirasi para penontonnya, lain waktu saya akan bahas.




Jumat, 19 Agustus 2011

Ibadah yang dijadikan alasan

Siang tadi saya sempat menonton berita, persoalan yang ditayangkan mengenai suatu kelompok yang mengatas namakan suatu agama, melakukan tindah yang ka-ta-nya di dasarkan untuk "ibadah".

Sayang sungguh sayang, yang terekam di kamera itu, menurut saya bukan "Ibadah" melainkan hanya perusakan, tindak paksa dan perilaku orang tidak beragama. Bahkan mungkin orang yang tidak beragama bisa lebih baik dari itu. Bisa lebih menghormati orang lain.

Sedih sekali rasanya setiap kali membaca, melihat atau mendengar berita serupa. Malu. Sekelompok orang itu mengatas namakan agamanya sejenis dengan agama saya, tapi mengapa perilakunya seperti itu ?

Selama bulan ramadhan , saya beberapa kali pulang malam melewati jalur kemayoran-pasar baru. Seharusnya kelompok seperti itu, melihat ada apa disana. Ketika hari mulai gelap, para penjajak seks komersial itu sudah siap melayani tamu-tamu nya dengan berdiri di trotoar sepanjang jalan kemayoran. Mereka berdiri dengan pakaian sexy dan sesekali melambaikan tangannya.

Sedihnya lagi, ketika ke beberapa kali saya lewat. Sekelompok orang yang serupa dengan kelompok itu mengadakan off road, atau apalah namanya saya lupa. Mereka beriring-iring an dengan motor dan melambaikan bendera kelompoknya.

Saya heran, mereka tampak biasa saja ketika melewati para wanita molek yang tidak lain PSK itu. Bahkan beberapa dari mereka sempat menggodanya.

Mengenai contoh kasus diatas, sata punya fikiran, masukan sendiri. Pertama, dalam agama saya diajarkan untuk saling menghargai, toleransi antar MANUSIA bukan hanya ANTAR AGAMA. Kedua, dalam agama saya diajarkan untuk tidak menggunakan kekerasaan dan paksaan. Ketiga, apa orang-orang seperti mereka akan berperilaku santun ketika ada uang masuk ke dalam kantongnya. Dan yang keempat, apakah mereka memperlajari ilmu agamanya hanya setenga-setengah ?



Sabtu, 13 Agustus 2011

BAJU LEBARAN, ALHAMDULILLAH !

Dua orang yang memiliki pandangan yang berbeda mengenai " baju lebaran " tampaknya membuat gw berfikir panjang. Gw yang memang ( mungkin ) terlalu demokrasi untuk urusan yang satu ini ( agama ) mendapat tanggapan yang keras ( cailah ) oleh pacar gw yang lebih saklek.

Bermula dari gw yang mengatakan, " belum beli baju lebaran ". Ternyata berujung panjang. Menurut gw, yang namanya baju lebaran itu bebas, tidak ada aturannya baju lebaran itu harus baju muslim, peci atau kerudung. Sedangkan menurut pacar gw, baju lebaran itu ya harus baju muslim, baju yang identik sama Islam.

Namanya juga gw, anak komunikasi, kalo udah urusan adu omongan pake otak, pasti maju terus pantang mundur. Tapi emang sebelumnya, gw pernah bahas ini sewaktu masih sekolah. Bahwa sesungguhnya, baju koko' yang biasa dipakai para pria muslim itu tidak ada dalam Islam. Baju Koko' itu diambil dari masyarakat Cina, coba perhatikan saja, baju koko sepintas memang mirip dengan baju budaya pria di Cina. Dan taukah anda, bahwa Peci sesungguhnya dipopulerkan oleh Bung Karno. Sebelumnya para Nabi yang saya pelajari, hanya menggunakan sorban, bukan peci.

Nah .. kalo udah ada teori kaya gini, saya jadi berfikir, bahwa mungkin Islam itu juga mengikuti zaman. Dan kemungkinan besar, bahwa Islam itu tidak konservatif. Hanya saja beberapa orang terlalu fanatik dan menutup mata hati untuk zaman yang lebih maju yang sesungguhnya Allah kehendaki juga ( mungkin ).

Kita boleh cinta dengan Agama kita, tapi Tuhan juga mengerti dan tidak mau kalau umatnya menjadi orang yang " lambat pola pikirnya ". Percaya deh, kalau sesungguhnya Tuhan itu tahu mana umatnya yang cinta dengan Hati atau yang hanya cinta dengan otak.

PS : terima kasih untuk pacar saya yang sebetulnya hanya ingin saya lebih baik lagi.


Jumat, 12 Agustus 2011

SOCIAL MEDIA SERUPA

Social network, dari sekian banyaknya pengguna media satu ini, apa sebetulnya tahu asal mula adanya social media atau minimal pernah menonton film yang bercerita asal muasal dari media itu sendiri ? Mungkin hanya beberapa saja.

Well beberapa waktu lalu, teman di account twitter gw menanyakan, apakah gw memiliki account dari google yang baru? jujur gw pernah mendengar itu sebelumnya, tapi jujur yang sangat jujur gw buta banget sama account tersebut. Namanya juga hidup di zaman social network dan gw juga bukan orang yang menutup diri untuk sebuah sesuatu yang dibilang baru, maka gw pun mencari tahu mengenai account yang dipertanyakan itu.

Setelah gw mencari, gw segera register untuk mendapatkan account tersebut untuk lebih tahu lebih dalam, ada apa gerangan dengan account baru itu ( baru menurut gw ). Setelah confirm untuk account baru tersebut, gw mencoba mengutak-atik apa saja yang ada di dalamnya. And guess what, I don't like this account. Kinda Boring in there. Seperti account yang diperuntukan untuk sebagian bussines man atau ekspatriat.

Seperti kebiasaan gw, setelah sudah cukup mendapatkan pengetahuan mengenai account tersebut. Maka bisa gw jamin (kecuali kalo boss yang nyuruh), bahwa account tersebut tidak akan saya sentuh lagi. Please deh ..

Belum lagi, pagi ini saya diperkenalkan dengan account yang ber tagline " share your life ". Ini juga gw cobain. Kalo account ini tampaknya lebih baik dari account sebelumnya, ini lebih ke " chatting via dinding ". Istilahnya begini, situ ngobrol sama temen tapi di depan kelas, jadi yang lain bisa tahu.

Btw gw jadi berfikir, gw punya account yang hampir mirip. Yang pada intinya, " share-ing". Tapi apa iya gw segitu addicted nya untuk sharing ? Apa segitu kesepiannya gw ? atau segitu pengen eksisnya ? Oh God salah engga sih baru mikir sekarang, setelah kicauan gw di account serupa mencapai 30ribu lebih.

Mungkin untuk sebagian orang yang pasif dalam social media, bisa mengatakan gw udah keterlaluan sampe segitu banyaknya kata yang tersharing. Tapi tenang aja, gw punya alasan yang cuku mendukung. First. gw anak komunikasi, dan sesuai dengan yang diajarkan di kampus gw, kalo anak komunikasi itu harus sering bicara, banyak omong itu penting. Second, gw anak jurusan jurnalistik dan kebanyakan memang suka menulis. Jadi dua alasan itu bisa mengambil kesimpulan dan alasan kenapa sebegitu aktifnya gw berkicau.

Ya untuk sebagian pengguna account yang sama seperti gw, keep sharing aja, tapi jangan monoton. Misalnya jangan isinya cuma ngritik, atau yang negatif terus. Sesekali sharing yang positif juga dong.

Keep sharing, folks :)




RAMADHAN VS PENCITRAAN

Bulan ramadhan yang saya tahu sewaktu saya kecil, yaitu bulan yang paling suci. Kalo dibilang begitu, yang ada di otak saya kala itu, semua orang menjadi suci. Tapi mungkin itu dulu. Kalo sekarang, saya menganggap bulan ramadhan mungkin sebagai bulan pencitraan. Kenapa begitu ? karena kebetulan begitu yang saya lihat ( dari sisi saya loh, kalo ada yang merasa beda ya memang beda pandangan )

Sore tadi saya berbuka puasa di salah satu mall dibilangan kelapa gading, sebenarnya cuma penasaran aja sama food festival yang diselenggarakan disitu. Back to the topic, ya jadi setelah saya berbuka puasa, saya hendak melaksanakan solat maghrib. Setelah menulusuri perjalanan yang tidak dibayangkan untuk menuju suatu mushola, akhirnya saya pun sampai. Suasana di Mushola mall tersebut sangat ramai, bahkan orang harus mengantri seperti menunggu jatah sembako dibagikan. Ironis sekali, mall sebagus dan sebesar itu, hanya memiliki satu mushola yang berukuran ala kadarnya di tempatkan seperti kendaraan, bahkan jauh lebih baik tempat kendaraan.

Sayapun bergegas mengambil air wudhu, walaupun harus antri juga. Setelah wudhu, saya masuk ke dalam mushola tersebut, ternyata ukuran yang tidak besar itu dibagi dua lagi untuk jama'ah wanita dan pria yang hanya dipisahkan oleh tembok. Pertama, saya agak spechless melihat posisi jama'ah wanita yang amburadul barisannya. Kedua, setelah saya menghampiri lemari mukena, satu lembar atasan atau bawahan mukena pun tidak ada.

Saya berjinjit-jinjit untuk melihat keadaan di depan. Ternyata masih banyak sekali saf-saf yang kosong di bagian depan, dan beberapa di bagian tengah. Rasanya saya ingin bicara dengan TOA, " Perhatian tolong saf yang kosong diisi dulu, tolong dirapatkan safnya, kalau belum rapat, jangan harap bisa solat ! " ( loh ? ). Saya masih dalam keadaan jinjit, saya perhatikan para jama'ah yang sudah mulai beress-beres, nah .. disini saya mendapatkan beberapa jama'ah yang tidak mengembalikan mukena pada tempatnya, bahkan tidak dilipat sama sekali, ditinggalkan begitu saja dalam keadaan terurai berantakan. Lagi-lagi hasrat saya menegur rasanya ingin keluar, ingin rasanya menegur para cewe-cewe tidak rapih itu dengan muka antagonis. Tapi yasudahlah, biar saya lepaskan mereka ( HA HA HA ).

Ketika saya menunggu untuk solat, saya mendengar salah satu jama'ah berkata kepada temannya, " kalo bulan puasa, solat maghrib mah harus, kalo ga bulan puasa, males banget gw.. " Ya ini jangan dicontoh!. Setelah saya tidak sengaja mendengar aspirasi dari si cewe itu, mata saya langsung memperhatikan para jama'ah wanita yang sedang solat. Saya baru sadar, tidak sedikit jama'ah yang solat dengan kecepatan maksimum, layaknya angkot kejar setoran.

Hmm .. Saya berfikir, apa benar bulan Ramadhan , saatnya orang-orang membangun pencitraan? Apa benar aspirasi si cewe-cewe tadi, dan apa jama'ah yang solat dengan kecepatan maksimum benar-benar membaca surat al fatihah dengan benar ?


Apapun yang ada di fikiran para jama'ah, saya tetap menghargai mereka yang masih mau menyempatkan diri untuk berbasah-basahan dan bersujud ditempat yang ala kadarnya.

Selasa, 09 Agustus 2011

Beauty Is Pain

Kemarin saat saya berkumpul untuk memperingati satu tahun meninggalnya om saya, mungkin suasana duka yang seharusnya ada itu tidak terlalu nampak. Saya percaya, bahwa suasana duka tidak selalu harus ada saat kematian atau suasanya duka lainnya. Bukan maksud saya untuk bersuka cita, tapi tidak terlalu harus di perlihatkan.

Well bukan itu yang mau saya bahas disini, tapi sebuah percakapan saya bersama kakak sepupu. Pada intinya, obrolan itu bertemakan " Gimana aku kurus " atau " Aku pengen kurus ". Namanya juga sesama cewe, kalo udah urusan body and beauty udah pasti lah hot banget.

Kebetulan saya sama kakak sepupu saya ini memiliki problema yang sama, berat badan, merasa gemuk, dan pengen kurus. Walaupun kata dia, " Kamu ga gemuk kok ta .. ", dibilang seneng udah pasti lah ya, siapa sih cewe yang ga seneng dibilang gitu, tapi entahlah mungkin cuma buat menyenangkan hati saya. Its ok, saya sendiri merasa, diri saya ini sangat gemuk, dan sangat amat ingin kurus.

Obrolan saya dan kakak sepupu saya mulai panjang dan hot, ketika saya berbagi cerita pengalaman saya pahit dan manis usaha saya menguruskan badan. Ya thats was my true story, may be bad story. Kakak sepupu saya beberapa kali kaget setelah mengetahui cerita-cerita saya, ya mungkin tubuh sebesar saya masih kurang dipercaya udah melakukan hal-hal yang menyakitkan hanya untuk menguruskan badan. Dia juga berbagi pengalamannya dan beberapa kisah teman-teman wanitanya yang berusaha mempertahankan bentuk tubuh yang ideal.

Setelah bercerita, saya berfikir, bahwa istilah dalam bahasa Inggris " beauty is pain " itu memang benar adanya. Mungkin untuk sebagian pria, hal-hal yang dilakukan wanita dianggap ridiculous, tapi pria selalu menyukai perempuan yang mendekati sempurna, dalam bidang tubuh, wajah, kulit, ya soal otak itu urusan nanti.

Wanita menyakiti diri sendiri, berkorban hanya agar pria tertarik. Walaupun banyak cewe-cewe yang terlalu naif mengakui, bahwa pria memang menyukai cewe cantik. Saya sendiri sudah cukup melewati itu semua, saya berusaha mempercantik terus dan terus, bahkan tidak perduli orang berkata " Kamu udah cantik kok, apalagi yang kurang .. ". Mungkin itu saya anggap hanya sebagai penghargaan dari usaha saya, kalau bertanya sama diri sendiri, udah cantik saya atau belum, aduh masih kurang terus deh kayaknya ..

Back to the topic. Percaya atau tidak, tapi hampir dari seluruh wanita yang ada di dunia ini, pasti semuanya pernah melakuakan hal yang menyakitkan hanya untuk mendapatkan kecantikan semata atau diakui kecantikannya.

Jadi sekarang buat para lelaki di bumi ini, cobala untuk selalu menghargai perempuan, karena semua perempuan di bumi ini cantik, dan cantik itu membutuhkan proses yang menyakitkan.




Senin, 08 Agustus 2011

" Kamu jadi penulis aja .. "

" kamu jadi penulis aja dit, kalo kamu suka pekerjaan itu, kamu jadi penulis saja. Nilai kamu selalu bagus dalam hal bidang tulis menulis. Kalo kerja itu harus suka, harus senang, karena untuk jangka waktu yang lama. Siapa tahu nanti bisa jadi penulis terkenal .. " - Bapak


Itu sebuah masukan dari bapak mengenai karier saya untuk kedepan. Sedikit membuat saya lega, karena selama ini belum ada selain ibu yang menyuport saya untuk menulis.

Sejenak saya berfikir, apakah saya pantas menjadi seorang penulis ? apa ada orang yang mau membaca tulisan saya yang hanya orang biasa ? apa saya ada bakat menulis ? dan apakah tulisan saya bisa diterima oleh orang lain diluar sana yang lebih sering mengkritik, mencemooh dan mengacuhkan ?

Entahlah .. saya belum tahu.

Saya fikir, tulisan saya hanya sebuah tulisan anak remaja yang selalu menulis untuk menumpahkan curahan hatinya, atau terkadanga saya hanya menulis mengenai sesuatu yang menarik perhatian saya. Dan tentunya setiap apa yang menarik perhatian saya, belum tentu menarik perhatian orang lain juga bukan ?

Mungkin saya memang cukup mahir merangkai kata, atau mungkin saya cukup memiliki pengetahuan mengenai seperti apa bercerita dengan tulisan. Tapi apa semua itu bisa diterima menjadi pra-syarat saya bisa menjadi seorang penulis 'tidak biasa'.

Apa saya harus mengkritik pemerintahan ? atau saya harus menulis per-politikan ? Atau mungkin saya harus menjadi artis dahulu, lalu membuat sebuah buku seperti beberapa selebritis lakukan ( even bukunya terlihat lumayan serupa ).

Apa yang harus saya tulis ? Apa yang menarik ? Mungkin benar, semua apa yang menarik untuk saya, belum tentu menarik untuk orang lain, tetapi saya harus bisa membuat menarik. Bukan begitu yang biasa diucapkan para motivator untuk memotivasi ?

Ya .. InsyaAllah kalo memang diberi jalan sama yang Maha, I'll do it ! Amin

Jumat, 05 Agustus 2011

Selamat jalan, Romo.


Saya ingat, ketika beliau masih cukup sehat, setiap saya ke rumahnya untuk sekedar menjenguk atau beberapa kali menginap, yang beliau lakukan pertama kali setelah mencium cucunya ini adalah menawarkan buah yang selalu ada di meja makan.

Kebetulan saya memang suka buah dan dulu beliau tahu ( itu sebelum dia mulai pikun ). Seingat saya, buah yang sering ada di meja makannya dulu itu pisang yang kecil-kecil tapi manis dan saya suka.

Waktu kecil, saya sering sekali menginap dan intensitas pertemuan dengan beliau juga cukup intens. Sayangnya, seiring saya tumbuh dewasa, keintens-an itu mulai berkurang, beliau juga mulai dimakan usia dan beliau sudah mulai pikun.

Momo, diambil dari kata Romo yang berarti Bapak, itu panggilan untuk beliau. Dari banyak cerita yang diceritakan Ibu kepada saya mengenai beliau, saya tidak mengerti sampai sekarang, kenapa beliau termasuk dalam kategori pahlawan. Ya .. dulu sempet ada cerita katanya, beliau bertigas mengantar surat ketiaka jaman perang kemerdekaan, ada juga cerita mengenai beliau orang sipil. Entahlah .. Yang saya tahu, beliau adalah bapak dari Ibu saya dan kakek dari saya.

Is he a Hero ? Yes, He is.
My Grandpa is our hero.


Diusianya yang genap 80 tahun, beliau dipanggil yang kuasa dalam keadaan berpuasa. 4 Agustus 2011, menjadi terakhir kalinya saya melihat tidurnya yang terakhir dan panjang.

Lepas dari cerita sebelum hari wafatnya, saya yakin betul bahwa Allah memanggilnya dengan cara yang begitu halus, begitu baik dan begitu istimewa. Dan saya percaya, bahwa beliau adalah salah satu umat kesayangannya, karena semasa hidupnya, begitu juga dengan cara beliau mencintai Allah.

Selamat jalan Romo, I never forget about You. Never..

Sabtu, 09 Juli 2011

PROJECT " MIXTAPE JOGJAKARTA "

Saya mencoba ikut berpartisipasi dalam project kawan saya dari Jogja, Dimpil. Project ini dia beri nama " Mixtape Jogjakarta ", isinya lagu-lagu yang punya kenangan untuk kota Jogjakarta atau Jakarta. Langsung saja, mari simak ceritaku ..

.......................................................................................................................................................

Adhitia Sofyan ( Forget Jakarta )

Ketika liburan kuliah tahun lalu, saya dan beberapa teman memutuskan untuk berlibur ke kampung halaman saya, Jogjakarta. Dengan 'spur' kami menuju tempat tujuan berlibur. Perjalanan Jakarta-Jogja memang lumayan lama, sekitar 7-8 jam menggunakan transportasi ini. Saat perjalanan sudah terasa semakin lama, dan saya melongok ke jendela, hari mulai gelap, saya memutar lagu ini. Dan lirik ini cukup mewakilkan cerita saya saat itu ..

" Yeah I’m still on my way to get to where you are. Try to let go the things I knew. We’ll forget Jakarta. Promise that we’ll never look behind. Tonight, we’re gone to where this journey ends .. "


Mungkin, situasi seperti itu, tidak akan pernah saya rasakan kembali. Tapi saya akan terus mengingatnya, seperti lagu itu diingat oleh para fans nya.

......................................................................................................................................................

KEHILANGAN KESEMPATAN

Rasanya seperti anda dapat undian 2 Milyar, tapi anda telat mengangkat telephone.

Ini yang saya rasakan, ketika pagi ini, membuka email, dan ternyata ada email masuk yang mengatakan bahwa, saya mendapatkan undangan acara salah satu band favorite saya, The Brandals.

Ketika melihat email itu, serasa hidup saya berhenti ( Lebay ). Tapi serius, rasanya begitu.

Bayangin aja, acaranya itu tadi malam, dan saya semalaman penuh, serius mantengin twitter Sinjitos di mana band tersebut bernaung. Mereka selalu mereport acara di sana. Dan paginya, ternyata saya baru tahu, saya punya hak berada di sana.

Ini kesekian kalinya saya gagal bertemu pujaan hati.

Semoga suatu hari bisa bertemu kembali dan menikmati setiap aksi yang di berikan The Brandals dan tentunya, Eka Annash.





Kamis, 07 Juli 2011

MAS BOY !

Mas Boy atau Emon mungkin sebagian dari anda sudah tidak asing lagi dengan nama-nama itu.
Ya! Catatan Si Boy, film di era 80'an yang booming. Walaupun saya tidak lahir di tahun itu, tapi saya cukup tahu film tersebut, tentunya itu salah satu bukti kalau film Catatan Si Boy cukup di kenal di berbagai kalangan.

Film ini ternyata di buat movienya dan di sesuaikan dengan era modern. Lifestyle yang di tampilkan di dalam movie ini terasa begitu kental dengan ke glamouran dan sophisticated.

Awalnya, saya mengira film Catatan Si Boy kali ini memiliki cerita yang sama dengan Catatan Si Boy sebelumnya, maksud saya, seperti di ceritakan kembali dengan packaging yang lebih modern. Tetapi pada kenyataanya, film ini hanya menceritakan, istilahnya generasi penerus dari Nuke ( kekasih si Boy ), bukan si Boy.

Sedikit melenceng dari cerita, malah terkesan si Boy nya itu sendiri kurang dapet.

Tapi so far, cukup entertain lah. Not awesome or Too bad, but well done :)

Minggu, 03 Juli 2011

TUHAN MENGINGATKAN

Jumat, 01 July 2011

Pagi pertama di bulan July, saya sudah di beri ingatan oleh Allah mengenai kematian.

Sekitar pukul setengah 9 pagi, saya berangkat ke kantor. Seperti biasa, untuk menjangkau halte bus, saya bergantung pada tukang ojek yang biasa mangkal di dekat rumah.

Memang hari ini mood saya kurang bagus, rasanya yang ada di otak saya hari itu hanya 'dumelan'.

Ketika melewati gang kecil, si abang ojek menepikan motornya. Saya tanya, " Kenapa bang ? " .. " itu neng ada 'mayit' mau lewat " jawab dia.

Saya sempat berfikir, ambulance. Tapi tidak ada suara sirine. Setelah saya melongok, ternyata kurung batang yang di panggul beberapa pria berjarak tidak jauh dari posisi saya di kala itu.

Setelah sejajar dengan kurung batang yang berisi jenazah tersebut, bulu kuduk saya berdiri. Entahlah, mungkin itu manusiawi atau mungkin saya saja yang penakut.

Ah .. Fikiran saya langsung berubah seperti semut-semut kecil di dalam televisi dini hari.

Rasanya malu sekali, kalau mengingat kedumelan saya yg begitu banyak.

Tuhan .. Ternyata kau mengingatkanku, bahwa aku masih sangat beruntung. Masih di izinkan menikmati dunia kehidupan.

Rabu, 29 Juni 2011

CARNIVAL OF VENICE ♥


Carnival of Venice.


Venice adalah satu kota di Italy, saya sendiri sangat suka dan bermimpi suatu saat mungkin akan dapat kesempatan menginjakan kaki di sana.

Untuk sebagian orang yang menyukai Italy. mungkin Gondola menjadi salah satu daya tarik, tapi kalau saya, Venice lah yang membuat saya tertarik.

Seperti apa Venice sebenarnya saya belum begitu tahu, karena saya belum pernah ke sana, tapi saya sudah cukup punya gambaran. Pernah liat di beberapa film holywood berseting rumah-rumah di bukit dan berwarna-warni, atau mungkin pernah lihat satu iklan cat dimana bapak-bapak tua menyiram tembok dengan cat ? Ya .. itu Venice.

Kenapa saya suka ? Pertama kali saya memperhatikan Venice di salah satu scene film Sisterhood. Salah satu dari aktris, ceritanya mengunjungi keluarganya di Venice. Dan disitulah saya melihat, betapa indahnya susunan rumah di bukit-bukit yang berwarna-warni.

Setelah saya googling, ternyata Venice mempunyai salah satu tradisi, yaitu carnival of venice. Dalam satu situs menjelaskan, bahwa Carnival ini dibuat sebagai suatu simbol, dimana ketika masyarakat Venice dilarang untuk membuat perayaan menggunakan masker, sedangkan perayaan tersebut di buat karena adanya beragam hukum di Italy pada saat itu. Masyarakat diperbolehkan mngadakan Carnival yang mengharuskan mengenakan topeng, dari tanggla 5 Oktober sampai menuju natal. Masyarakat diperbolehkan 'menyamar'. Dan pastinya, para pembuat topeng menjadi salah satu orang yang beruntung ketika Carnival ini datang.

Semoga saja suatu saat nanti saya mimpi saya bisa terkabul dan bisa menikmati Carnival on Venice secara langsung :)

SAYA INGIN MENULIS TERUS

Jujur, sebenarnya saya sedikit takut untuk menulis blog kembali. Pasalnya, semakin ke sini saya semakin berfikir, apa mungkin blog saya hanya selalu menulis pemikiran dari sisi saya. Terkadang saya berfikir, apa yang ada di dalam fikiran orang lain jika ada di posisi saya, lalu menceritakan posisi saya tersebut ? ..

Tapi .. saya suka sekali menulis, sedari kecil, saya sangat suka menulis, bahkan saya selalu menyalurkan emosi apapun, apakah sedih marah atau bahagia, dalam sebuah tulisan. Itu sebabnya, ibu saya selalu membelikan saya buku diary.

Saya punya sekitar 5 atau 6 buku harian. Saya mulai menulis sejak SD.

Ada cerita yang mengesankan di antara buku-buku diary saya. Salah satu buku diary yang saya miliki, yang saya beri nama "Valen" karena covernya bertuliskan " Valentine ". Saya sempat menuliskan rasa kekecewaan dan marah kepada ibu saya, dan lucunya, ketika saya pulang sekolah, buku diary itu sudah tergeletak di sova, dan setelah saya buka, ada tulisan berspidol merah yang saya kenal sebagai tulisan ibu saya. Yap ibu saya membaca dan memberikan pengertian di dalam buku diary saya itu.

Oh ya setiap buku diary yang saya miliki, selalu saya beri nama dan lucunya, sebagian besar, setiap buku, memiliki topik pembahasan satu orang. Itu tanpa di sengaja.

Kalau saya flash back dan saya coba telaah, mungkin saya memang tipe orang yang seperti itu, jadi kalau sudah fokus sama satu orang, saya akan membahasnya sehari-hari saya tanpa perduli yang lain. Ya bisa dikatakan, saya setia kali ya :p

Ya .. setiap saya mengingat kejadian ibu saya itu, saya selalu berfikir, bahwa tidak ada yang berhak menghentikan saya menulis, bahkan ibu saya yang mungkin kecewa membaca tulisan saya di kala itu, tetap mendukung saya untuk menulis dan menulis.

Pesan saya, menulis itu butuh toleransi. Kalau dikritik, introspeksi lalu toleransi saja. Kalau di puji, toleransi juga ..

Selamat menulis :)

RADIO ONLINE

Sehubungan status saya sebagai anak magang di sebuah radio online, saya sedikit berbagi pengetahuan soal Radio Online. Check this out !

........................................................................

Kebanyakan orang menganggap bahwa radio streaming dan radio online itu sama, tapi pada kenyataannya, keduanya itu berbeda.

Radio streaming itu sendiri biasanya, radio yang sudah punya gelombang, lalu dibuat menjadi digital dengan menggunakan internet sebagai jembatan untuk mendengarkan. Sedangkan, radio online itu radio yang dibuat memang dengan basic online, jadi tanpa tower dan tanpa gelombang AM/FM.

Sebetulnya radio online ini banyak nilai plus nya. Pertama, staf produksi tidak usah susah-susah selalu ada di studio untuk siaran setiap hari, karena radio online itu sistemnya recording, jadi program bisa dibuat untuk beberapa bulan kedepan. Kedua, sebelumnya saya sudah bilang, kalau radio online itu tidak menggunakan tower dan tidak menggunakan gelombang radio, maka radio online bisa dibuat dengan software, internet dan pc/laptop. Ketiga, jam siarannya juga 24 jam jadi pendengar bisa mendengarkan kapan saja. Dan masih banyak lagi ..

Hasil dari suatu survey juga mengatakan bahwa sekarang radio lebih sering di akses menggunakan telepon genggam dan tentunya smart phone. Jadi kalau di lihat, mungkin beberapa waktu mendatang, radio online akan semakin banyak.

Ya segitu saja .. mohon maaf kalau ada salah info, saya juga masih dalam proses belajar :)

BISMILLAH MAGANG

Kesempatan magang yang sempat tertunda, sekarang sudah terealisasi. Alhamdulilah, Tuhan menjawab doa saya dengan waktu yang tidak terlalu lama.

Saya sekarang sedang menjalani magang di salah satu radio online yang berkantor di Jakarta. Sebenarnya agak rumit menjelaskan, job desc yang saya miliki.

Awalnya saya memang masuk di radio tersebut, tetapi karena ada sedikit hambatan, untuk saat ini saya di tempatkan di bagian marketing.

Awalnya, saya ragu, sangat ragu. Karena tidak sesuai bidang dan talenta saya dan yang paling parahnya, saya sebetulnya sangat tidak suka dengan bidang ini.

Tapi mungkin Tuhan berkehendak lain, mungkin Tuhan ingin menguji sekaligus menambahkan ilmu dan pengalaman untuk saya.

So far .. hmm sedikit kesulitan mengontrol rasa 'tidak suka' dengan suatu keharusan, tanggung jawab tepatnya, tapi bismillah aja ..

Atasan saya janji, tidak lama lagi saya di posisikan sesuai dengan jurusan saya. Ya semoga saja semua berjalan lancar ..

Anggap saja, semuanya bonus dari yang maha kuasa untuk dapat experience yang lebih banyak lagi :)

Selasa, 14 Juni 2011

RUMAH SAKIT JASA SALES

Siang ini saya menemani bapak untuk check up ke salah satu rumah sakit ternama di bilangan jakarta Barat.

Anehnya, ketika memasuki pintu masuk, pemandangan yang saya dapat tidak seperti layaknya rumah sakit. Bukan dari segi interior, tetapi orang-orang yang berada di dalam rumah sakit tersebut.

Bukannya melihat para pasien dengan pakaian ala orang sakit, tetapi wanita dan pria muda rapih dengan kemeja dan tas ala kantor.

Saya sedikit bingung , karena jumlah mereka tidak sedikit, hampir mengalahkan pasien yang berobat jalan di ruang tunggu.

Akhirnya saya bertanya pada ibu, " bu, kok orang-orang pada rapih-rapih banget ya ? "
dan jawaban ibu cukup membuat saya tercengang, " mereka itu sales, sales obat, mereka mau ketemu dokter untuk nawarin obat sekaligus ke pasien juga .."

Sesuatu yang tidak lumrah menurut saya, karena terakhir saya ke rumah sakit, ketika menjenguk Almarhum om saya tahun lalu, tidak ada sales-sales seperti itu.

Pertanyaan di benak saya, apakah itu legal ?

Dan saya rasa, mereka cukup mengganggu dokter dan pasien. Karena saya melihat beberapa kali, mereka mengejar dokter, dan pasien.

Cara kerja mereka ketika menjajakan keahlian salesnya, yaitu ketika melihat pasien keluar dari ruangan dokter setelah di periksa atau konsultasi. Mereka akan berbasa-basi dulu dengan menanyakan sakit apa, setelah itu barulah mereka mulai menjalankan tugasnya.

Lucunya, mereka seperti anak TK yang bermain kejar-kejaran. Ktika melihat dokter yang mereka maksud keluar, maka mereka akan segera mendekati dan mengeluarkan jurus-jurus mereka. Tak jarang, dokter menghiraukan dengan buru-buru jalan.

Lucu sekali ..

Rabu, 08 Juni 2011

PROFESI SEIRING WAKTU


" Poto .. Poto .. Poto .. "
Ucapan ini sering sekali terdengar di sebuah tempat objek wisata. Profesi yang dulu cukup membantu masyarakat ketika wisata, kini tidak lagi.


Tukang foto keliling. Ya .. Ambil contoh saja di Monumen Nasional.


Setelah masuk ke dalam pintu gerbang Monumen Nasional, maka kita akan melihat para tukang foto keliling yang dominan dengan kaum pria, hendak menawarkan jasanya kepada pengunjung.


Mungkin dulu, ketika teknologi belum berkembang seperti sekarang, para penjajak jasa foto ini meraup untung yang cukup besar ketika liburan tiba. Tetapi, kini seiring majunya teknologi, masyarakat sudah jarang sekali yang menggunakan jasa ini untuk sekedar berfoto sebagai kenag-kenangan.


Lihat saja gaya hidup masyarakat Indonesia sekarang ini, hampir semua sudah memiliki ponsel dengan kamera, mereka lebih praktis berfoto sendiri, selain itu mengurangi biaya juga.


Jika dilihat-lihat, jasa foto pun ikut mengikuti zaman. Dulu mereka menggunakan kamera polaroid yang memiliki ciri khas dalam hasilnya. Kini mereka sudah menggunakan kamera digital dan lengkap dengan mesin pencetak berukuran kecil yang bisa di bawa kemana-mana.


Apakah mungkin, sering berkembangnya zaman, akan terus ada profesi-profesi yang tidak lagi diuntungkan ? Mungkin saja .. tetapi, tetap berjuang, berusaha, tidak ada salahnya bukan ? ..

Selasa, 24 Mei 2011

LIRIK DINI HARI

Dini hari kawan / ini cerita duka, bukan suka / pria merayu, wanita mau / rayuannya bagai wewangian di musim panas / senyum merekah/ mengembang / seperti kelopak bunga matahari / dia datang ketika sepi / dia pergi lalu sepi / tidak ada mulut manis / setelah badan habis / sayang .. sayang .. / tak usah berjanji, abang manis / kalau tidak di tepati, jadi miris / apalagi dilupakan, itu miris / cuma bisa, meringis ..

by Mardita tri Anggraini

ARTI KEBETULAN

Kebetulan. Apa sih sebenarnya kebetulan itu ?

Arti kata kebetulan menurut bahasa Indonesia, adalah suatu kejadian tidak di sengaja.

Saya sering sekali mengalami suatu kebetulan yang terkait oleh orang-orang tertentu dalam hidup saya. Mungkin setiap orang pernah merasakan seperti itu, dan bisa jadi arti sebuah kebetulan sangat penting.

Saya pernah bertanya kepada teman dekat saya mengenai kebetulan, dia berpendapat bahwa kebetulan itu adalah sesuatu yang sudah direncanakan oleh Tuhan dan memiliki arti di baliknya yang kita belum tahu.

Dan setelah saya googling, tidak banyak yang memuat mengenai arti kebetulan itu sendiri. Ada salah satu link yang di berikan itu terkait dengan alkitab atau injil, pada intinya, di dalam tulisan itu mengatakan, bahwa kebetulan adalah sesuatu yang dibuat Tuhan untuk mencapai tujuan.

Saya juga ingat ketika belajar agama semasa sekolah, guru saya pernah menjelaskan, bahwa tidak ada yang namanya kebetulan, semua sudah di atur sama Allah.

Apakah benar begitu, kalau begitu, saya semakin penasaran, dengan apa yang Tuhan sudah rencanakan untuk saya, sampai saya harus mengalami kebetulan yang sangat sering terjadi.

Mudah-mudahan itu semua pertanda baik. Amin.