Photobucket

Kamis, 08 September 2011

RAIB

Raib.
Kamis pagi, ditengah semangat kuliah yang mengalir, malah harus menelan pil pahit.
Saya kecopetan atau kemalingan.
Sama saja.

Rasanya aneh sekali setelah tiga tahun menjadi penumpang setia bus Transjakarta, dan akhirnya merasakan juga yang namanya 'kemalingan'. Dompet raib beserta isinya.
Anehnya dompet saya itu tidak berukuran mini, itu dompet dari Ibu saya, ukurannya besar. Emang dasar maling, cerdas.

Eits .. mungkin bukan cerdas, lebih tepatnya gesit. Buktinya kalau dia tidak gesit, maka akan sangat mudah gerakannya diketahui.

Shock bukan main. Saya hanya bisa melapor, menelfon pacar lalu menutupnya dengan kesal, lalu menelfon ibu saya dan bercucuran air mata.
Cemen. Tapi saya tetap saja perempuan, kalau udah persoalan begini, marah pun tidak bisa, mengumpat juga tidak ada rasanya, maka hanya air mata yang berbicara, seberapa takut dan panik nya saya di pagi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar