Siang tadi saya sempat menonton berita, persoalan yang ditayangkan mengenai suatu kelompok yang mengatas namakan suatu agama, melakukan tindah yang ka-ta-nya di dasarkan untuk "ibadah".
Sayang sungguh sayang, yang terekam di kamera itu, menurut saya bukan "Ibadah" melainkan hanya perusakan, tindak paksa dan perilaku orang tidak beragama. Bahkan mungkin orang yang tidak beragama bisa lebih baik dari itu. Bisa lebih menghormati orang lain.
Sedih sekali rasanya setiap kali membaca, melihat atau mendengar berita serupa. Malu. Sekelompok orang itu mengatas namakan agamanya sejenis dengan agama saya, tapi mengapa perilakunya seperti itu ?
Selama bulan ramadhan , saya beberapa kali pulang malam melewati jalur kemayoran-pasar baru. Seharusnya kelompok seperti itu, melihat ada apa disana. Ketika hari mulai gelap, para penjajak seks komersial itu sudah siap melayani tamu-tamu nya dengan berdiri di trotoar sepanjang jalan kemayoran. Mereka berdiri dengan pakaian sexy dan sesekali melambaikan tangannya.
Sedihnya lagi, ketika ke beberapa kali saya lewat. Sekelompok orang yang serupa dengan kelompok itu mengadakan off road, atau apalah namanya saya lupa. Mereka beriring-iring an dengan motor dan melambaikan bendera kelompoknya.
Saya heran, mereka tampak biasa saja ketika melewati para wanita molek yang tidak lain PSK itu. Bahkan beberapa dari mereka sempat menggodanya.
Mengenai contoh kasus diatas, sata punya fikiran, masukan sendiri. Pertama, dalam agama saya diajarkan untuk saling menghargai, toleransi antar MANUSIA bukan hanya ANTAR AGAMA. Kedua, dalam agama saya diajarkan untuk tidak menggunakan kekerasaan dan paksaan. Ketiga, apa orang-orang seperti mereka akan berperilaku santun ketika ada uang masuk ke dalam kantongnya. Dan yang keempat, apakah mereka memperlajari ilmu agamanya hanya setenga-setengah ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar