
" Poto .. Poto .. Poto .. "
Ucapan ini sering sekali terdengar di sebuah tempat objek wisata. Profesi yang dulu cukup membantu masyarakat ketika wisata, kini tidak lagi.
Tukang foto keliling. Ya .. Ambil contoh saja di Monumen Nasional.
Setelah masuk ke dalam pintu gerbang Monumen Nasional, maka kita akan melihat para tukang foto keliling yang dominan dengan kaum pria, hendak menawarkan jasanya kepada pengunjung.
Mungkin dulu, ketika teknologi belum berkembang seperti sekarang, para penjajak jasa foto ini meraup untung yang cukup besar ketika liburan tiba. Tetapi, kini seiring majunya teknologi, masyarakat sudah jarang sekali yang menggunakan jasa ini untuk sekedar berfoto sebagai kenag-kenangan.
Lihat saja gaya hidup masyarakat Indonesia sekarang ini, hampir semua sudah memiliki ponsel dengan kamera, mereka lebih praktis berfoto sendiri, selain itu mengurangi biaya juga.
Jika dilihat-lihat, jasa foto pun ikut mengikuti zaman. Dulu mereka menggunakan kamera polaroid yang memiliki ciri khas dalam hasilnya. Kini mereka sudah menggunakan kamera digital dan lengkap dengan mesin pencetak berukuran kecil yang bisa di bawa kemana-mana.
Apakah mungkin, sering berkembangnya zaman, akan terus ada profesi-profesi yang tidak lagi diuntungkan ? Mungkin saja .. tetapi, tetap berjuang, berusaha, tidak ada salahnya bukan ? ..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar