Photobucket

Jumat, 12 Agustus 2011

RAMADHAN VS PENCITRAAN

Bulan ramadhan yang saya tahu sewaktu saya kecil, yaitu bulan yang paling suci. Kalo dibilang begitu, yang ada di otak saya kala itu, semua orang menjadi suci. Tapi mungkin itu dulu. Kalo sekarang, saya menganggap bulan ramadhan mungkin sebagai bulan pencitraan. Kenapa begitu ? karena kebetulan begitu yang saya lihat ( dari sisi saya loh, kalo ada yang merasa beda ya memang beda pandangan )

Sore tadi saya berbuka puasa di salah satu mall dibilangan kelapa gading, sebenarnya cuma penasaran aja sama food festival yang diselenggarakan disitu. Back to the topic, ya jadi setelah saya berbuka puasa, saya hendak melaksanakan solat maghrib. Setelah menulusuri perjalanan yang tidak dibayangkan untuk menuju suatu mushola, akhirnya saya pun sampai. Suasana di Mushola mall tersebut sangat ramai, bahkan orang harus mengantri seperti menunggu jatah sembako dibagikan. Ironis sekali, mall sebagus dan sebesar itu, hanya memiliki satu mushola yang berukuran ala kadarnya di tempatkan seperti kendaraan, bahkan jauh lebih baik tempat kendaraan.

Sayapun bergegas mengambil air wudhu, walaupun harus antri juga. Setelah wudhu, saya masuk ke dalam mushola tersebut, ternyata ukuran yang tidak besar itu dibagi dua lagi untuk jama'ah wanita dan pria yang hanya dipisahkan oleh tembok. Pertama, saya agak spechless melihat posisi jama'ah wanita yang amburadul barisannya. Kedua, setelah saya menghampiri lemari mukena, satu lembar atasan atau bawahan mukena pun tidak ada.

Saya berjinjit-jinjit untuk melihat keadaan di depan. Ternyata masih banyak sekali saf-saf yang kosong di bagian depan, dan beberapa di bagian tengah. Rasanya saya ingin bicara dengan TOA, " Perhatian tolong saf yang kosong diisi dulu, tolong dirapatkan safnya, kalau belum rapat, jangan harap bisa solat ! " ( loh ? ). Saya masih dalam keadaan jinjit, saya perhatikan para jama'ah yang sudah mulai beress-beres, nah .. disini saya mendapatkan beberapa jama'ah yang tidak mengembalikan mukena pada tempatnya, bahkan tidak dilipat sama sekali, ditinggalkan begitu saja dalam keadaan terurai berantakan. Lagi-lagi hasrat saya menegur rasanya ingin keluar, ingin rasanya menegur para cewe-cewe tidak rapih itu dengan muka antagonis. Tapi yasudahlah, biar saya lepaskan mereka ( HA HA HA ).

Ketika saya menunggu untuk solat, saya mendengar salah satu jama'ah berkata kepada temannya, " kalo bulan puasa, solat maghrib mah harus, kalo ga bulan puasa, males banget gw.. " Ya ini jangan dicontoh!. Setelah saya tidak sengaja mendengar aspirasi dari si cewe itu, mata saya langsung memperhatikan para jama'ah wanita yang sedang solat. Saya baru sadar, tidak sedikit jama'ah yang solat dengan kecepatan maksimum, layaknya angkot kejar setoran.

Hmm .. Saya berfikir, apa benar bulan Ramadhan , saatnya orang-orang membangun pencitraan? Apa benar aspirasi si cewe-cewe tadi, dan apa jama'ah yang solat dengan kecepatan maksimum benar-benar membaca surat al fatihah dengan benar ?


Apapun yang ada di fikiran para jama'ah, saya tetap menghargai mereka yang masih mau menyempatkan diri untuk berbasah-basahan dan bersujud ditempat yang ala kadarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar