Aku belum bisa tidur, tapi itu bukan karenamu. Hanya karena kebiasaanku.
Hey you! Tahukah, ketika aku tidak bisa tidur seperti ini, aku memikirkan utnuk membuat surat cinta yang tidak akan pernah di kirim oleh pak'pos atau para petugas JNE.
Mungkin tidak ya, kalau suatu saat bukan pria yang bersujud dengan satu tiffany box di tangannya berisikan cincin, atau satu tangkai bunga mawar yang sebetulnya tidak harum.
Kalau itu terjadi, maka aku akan menutup matamu dengan kain berwarna merah marun dan menyelipkan surat cinta ke kantung bagian belakang celanamu. Dan ketika kau buka matamu, kau akan melihatku berdiri di atas rerumputan hijau dengan menggenggam balon warna-warni berisi gas helium yang diikat dengan pita cantik.
Memang sih, aku bukan Juliet yang mungkin sangat romantis. Tapi aku terlahir atas cinta Ibuku, maka aku bisa melakukannya untuk cinta.
Jika beberapa calon mempelai meminta calon pasangannya dengan kata - kata " maukah kau menjadi teman hidupku ," maka tidak begitu padaku, aku akan menuliskan surat cinta dengan kalimat meminta yang seperti ini ..
" Dear Love, ketika kau membaca suratku ini, kau akan melihatku yang mulai gelisah menunggu jawabmu atas pertanyaan yang akan aku bubuhkan di surat ini. Sebelum hari ini, aku sudah memutar otak untuk menghasilkan kata-kata cantik, tetapi hanya seperti ini saja yang bisa aku hasilkan. Love, aku sudah mengamatimu sejak kita 'bukan lagi teman.' Selama itu, aku sudah tahu betapa indahnya matamu ketika menatapku, betapa lembutnya bibirmu ketika menciumku, betapa gentleman nya ketika kau memeluku. Aku sudah tahu semua itu. Kalau kamu bertanya, seperti apa cintaku padamu, maka sesungguhnya cintaku padamu seperti anak bayi yang baru lahir, semakin hari semakin tumbuh besar. Sebetulnya aku benci padamu, aku benci karena kau sudah membuatku kecanduan akan cintamu padaku. Maka dari itu, maukah kau menjadi pengganti obat tidur untuku, agar aku tidak lagi insomnia ?! Maukah kau menggantikan lagu-lagu di playlist penghilang rasa sakit hatiku? Maukah kau menggantikan telephone genggam yang selalu ada bersamaku ? Dan yang terakhir, maukah kau menjadi tuan rumah hatiku ? Jika kau mau, hampiri aku dan temani aku melepaskan balon-balon yang tidak berdosa ini. Tetapi jika kau tidak bersedia, masukan suratku ini kembali ke dalam amplopnya dan berbaliklah, menjauh dariku. Maka aku akan menangis bersama balon yang nantinya pun akan aku biarkan terbang."
nah iki asik kata-katanya, oia baca juga kumpulan cerpen Seno Gumira Ajidarma "Sepotong senja untuk pacarku, mgkn bisa menjadi teman tidur untuk sementara sembari menunggu lelaki itu datang:P
BalasHapushaha memang menulis itu semakin larut, semakin dapet feelingnya
BalasHapus