" Tuhan itu tinggalnya di langit, di awan. Jadi kalo kita nakal, Tuhan bisa liat dari atas .." -Chika
" Tuhan itu yang bikin bumi, jadi kalo kita rusakin bumi, pasti Tuhan marah .. " -Gerald
" Tuhan itu baik dan ga serem kaya setan .. " - Lala
" Tuhan itu yang bikin aku hidup, terima kasih ya Tuhan .. " -Boni
" Tuhan itu santa claus, kalo kita anak baik nanti apa yang kita minta di kasih, kalo kita jahat ga di kasih .. " -John
.....................................................................................................
" Tuhan itu yang bikin bumi, jadi kalo kita rusakin bumi, pasti Tuhan marah .. " -Gerald
" Tuhan itu baik dan ga serem kaya setan .. " - Lala
" Tuhan itu yang bikin aku hidup, terima kasih ya Tuhan .. " -Boni
" Tuhan itu santa claus, kalo kita anak baik nanti apa yang kita minta di kasih, kalo kita jahat ga di kasih .. " -John
.....................................................................................................
Pernah ga sih kita punya fikiran seperti mereka ? Mungkin pernah, tapi seiring menjadi dewasa, kita lupa sama pemikiran-pemikiran simple tapi bermakna kaya anak-anak polos itu ..
Seandainya si Chika sampai dewasa masih punya fikiran seperti itu, maka bisa dipastikan dia takut banget berbuat nakal selama hidupnya.
Seandainya si Gerald sampai dewasa masih punya fikiran seperti itu, maka bisa setidaknya ada satu orang yang bisa ngajak orang-orang untuk menjaga bumi semaksimal mungkin.
Seandainya si Lala sampai dewasa masih punya fikiran seperti itu, mungkin dia terhindar banget dari kegiatan musyrik atau mungkin aliran pemuja setan.
Seandainya si Boni sampai dewasa masih punya fikiran yang sama, maka dia akan selalu nikmatin hidupnya dengan bersyukur.
Dan seandainya si John sampai dewasa masih punya fikiran kaya gitu, mungkin dia akan selalu bersikap baik untuk mendapatkan keinginan-keinginnanya.
Banyak sebetulnya yang bisa di dapet dari pemikiran-pemikiran simple seperti itu. Mungkin itu juga alasan kenapa semakin banyak motivator di dunia, mereka menerapkan fikrian yang simple tapi bermakna.
Kalau dalam agama saya, manusia itu bersih dari dosa itu sampai baliq doang, setidaknya sebelum baliq dosa serang anak itu orang tua yang menanggung. Coba fikir, sebelum baliq itu biasanya kita selalu berlaku yang baik-baik karena kita masih polos, dan pahala dari kebaikan kita itu juga untuk orang tua. Biasanya manusia itu setelah baliq, udah mulai aneh-aneh.
Ya .. bisa mikir sendiri kan dampak dari hilangnya pemikiran-pemikiran simple itu menjelang akhir baliq ?
Seandainya si Chika sampai dewasa masih punya fikiran seperti itu, maka bisa dipastikan dia takut banget berbuat nakal selama hidupnya.
Seandainya si Gerald sampai dewasa masih punya fikiran seperti itu, maka bisa setidaknya ada satu orang yang bisa ngajak orang-orang untuk menjaga bumi semaksimal mungkin.
Seandainya si Lala sampai dewasa masih punya fikiran seperti itu, mungkin dia terhindar banget dari kegiatan musyrik atau mungkin aliran pemuja setan.
Seandainya si Boni sampai dewasa masih punya fikiran yang sama, maka dia akan selalu nikmatin hidupnya dengan bersyukur.
Dan seandainya si John sampai dewasa masih punya fikiran kaya gitu, mungkin dia akan selalu bersikap baik untuk mendapatkan keinginan-keinginnanya.
Banyak sebetulnya yang bisa di dapet dari pemikiran-pemikiran simple seperti itu. Mungkin itu juga alasan kenapa semakin banyak motivator di dunia, mereka menerapkan fikrian yang simple tapi bermakna.
Kalau dalam agama saya, manusia itu bersih dari dosa itu sampai baliq doang, setidaknya sebelum baliq dosa serang anak itu orang tua yang menanggung. Coba fikir, sebelum baliq itu biasanya kita selalu berlaku yang baik-baik karena kita masih polos, dan pahala dari kebaikan kita itu juga untuk orang tua. Biasanya manusia itu setelah baliq, udah mulai aneh-aneh.
Ya .. bisa mikir sendiri kan dampak dari hilangnya pemikiran-pemikiran simple itu menjelang akhir baliq ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar