Photobucket

Senin, 30 Januari 2012

ELLI, ELLI

"Ini dosaku, tapi dia tak berdosa .. "

Jakarta, 11 Juni 2010

Sembilan bulan sudah perut ini membesar.
Mungkin tidak lama lagi "dia yang di dalam" akan segera keluar dan aku tidak menderita lagi.
Harusnya yang menderita itu bukan aku, melainkan dia yang "membuntingi" ku.
Ah .. apes banget hidup sama laki-laki itu. Sekarang, dia malah enak makan gratis di balik pagar besi. Sedangkan aku, harus ngemis ngutang sana-sini untuk makan.

Seandainya saat itu tidak 'terlalu keenakan' sampai lupa pake pengaman, mungkin ini semua tidak akan menimpaku. Mungkin aku tidak akan segemuk sekarang.
Jijik sekali melihat tubuhku di kaca, dua kali dari tubuhku sebelumnya.
Hanya payudaraku saja yang terlihat jauh lebih montok dari sebelumnya, ya bolehlah ..

Rasanya perut ini aneh, tidak seperti biasanya. Sudah bolak-balik ke kamar mandi, rasanya ingin 'mules' tapi tidak bisa buang air besar, malah air dan air yang keluar ..


........................................................................

Jakarta, 11 Juni 2011

Setahun yang lalu, pertama kalinya aku merasakan berjuang begitu keras untuk sesuatu yang tidak aku harapkan.
Nafasku hampir habis, untuk yang satu itu.
Aku tidak begitu jelas melihat apa yang terjadi, semua terlihat samar.

Besok paginya, ketika aku sudah merasa lebih baik, seorang perawat masuk membawa sesuatu yang di bungkus kain berwarna biru langit.
Ditaruhlah sesuatu yang di bawanya di samping pundakku.

Sesosok manusia berukuran kecil ternyata di dalam kain biru itu.
Ada yang aneh ketika aku melihatnya, wajahnya mirip denganku.
Mirip dengan aku dalam album foto di rumah Ibu yang bertuliskan "ELLI WAS BORN" ..
Seketika tubuhnya yang kecil bergerak seperti menggeliat.
Bibirnya yang mungil mulai membentuk senyuman kecil.


Saat itu juga semua buyar, semua es kebencianku atas semua kejadian yang menimpaku rasanya ambruk, hancur berkeping-keping.
Air mataku menetes, membasahi pipiku.
Spontan kupeluk manusia kecil terbungkus di sebelahku, mulutku terbuka dan mengucapkan "Kau seorang bayi, kau Elli junior, anakku .. "

Dan ketika aku menulis lembaran diary ini, Elli kecilku sudah semakin besar.
Matanya berwarna cokelat muda, persis seperti mataku.

Seandainya waktu bisa kuputar kembali, aku tidak akan menulis seperti lembaran setahun yang lalu.
Ternyata mengandung Elli bukan penderitaan untukku, itu hadiah spesial yang Tuhan berikan untukku.
Aku memang berdosa, tapi Elli tidak, dan dia adalah titipan Tuhan untuk menebus dosaku.


(inspired by women who pregnant before marriage)


GALIH

Galih, kabarnya kau mencariku.
Maaf aku tidak pernah menjawab pesan darimu.

Galih, saat ini aku terjaga dari tidurku, aku terus memikirkanmu.
Aku teringat hari-hari yang kulewati bersamamu ketika kita masih mengenakan seragam putih abu-abu. Setiap waktu yang kulewati bersamamu pada masa itu sungguh terasa sangat berharga. Tidak pernah aku merasakan hidup begitu indah layaknya langit di musim panas.

Tidak mudah untuk mendapatkanmu di kala itu, Galih. Dan aku bersyukur karena berhasil menarik hatimu hingga kau menjadi kekasihku. Tapi sayang, aku terlalu lamban untuk bersyukur dan mungkin Tuhan tidak punya waktu lagi untuk menunggu rasa syukurku atas kamu.

Galih, ingatkah kau ketika menyanyikan lagu untukku dengan gitar kesayanganmu ? Aku selalu berandai-andai suatu saat nanti akan mendengar suaramu kembali melantunkan sebuah lagu untukku.

Sudah lama sekali aku tidak bertemu denganmu, Galih.
Bagaimana rupamu sekarang ? Apa kau masih di kelilingi oleh para wanita ?
Apakah kau masih menginginkanku sama seperti di ulang tahunku yang ke 17 ?

Galih, seandainya suatu saat aku menikah dengan orang lain, apa yang harus aku lakukan untuk berhenti terjaga dan memikirkanmu ? Dimana harus aku sembunyikan surat-surat cinta darimu yang dulu sering kau berikan untukku ? Dan bagaimana cara aku menahan air mata rinduku kepadamu ?

Jika kita bertemu nanti, di pernikahanku, jangan pernah tanyakan cintaku padamu, karena itu sama saja bertanya pada rumput yang bergoyang, tak kan ada jawabnya ..

Jika kita bertemu nanti, ketika aku masih sendiri, boncengi aku dengan sepeda kumbangmu, seperti dulu. Dan berjanji lah untuk tidak akan pernah meninggalkanku sendirian lagi di trotoar jalan.

RATNA.

Minggu, 29 Januari 2012

Simple, bermakna.

Pada suatu kelompok bermain, seorang guru menanyakan pengetahuan mengenai Tuhan kepada lima orang anak yang terpilih dalam kelas. Sang guru hanya menanyakan, Apa yang mereka ketahui mengenai Tuhan, dan begini jawaban mereka ..

" Tuhan itu tinggalnya di langit, di awan. Jadi kalo kita nakal, Tuhan bisa liat dari atas .." -Chika

" Tuhan itu yang bikin bumi, jadi kalo kita rusakin bumi, pasti Tuhan marah .. " -Gerald

" Tuhan itu baik dan ga serem kaya setan .. " - Lala

" Tuhan itu yang bikin aku hidup, terima kasih ya Tuhan .. " -Boni

" Tuhan itu santa claus, kalo kita anak baik nanti apa yang kita minta di kasih, kalo kita jahat ga di kasih .. " -John

.....................................................................................................

Pernah ga sih kita punya fikiran seperti mereka ? Mungkin pernah, tapi seiring menjadi dewasa, kita lupa sama pemikiran-pemikiran simple tapi bermakna kaya anak-anak polos itu ..

Seandainya si Chika sampai dewasa masih punya fikiran seperti itu, maka bisa dipastikan dia takut banget berbuat nakal selama hidupnya.
Seandainya si Gerald sampai dewasa masih punya fikiran seperti itu, maka bisa setidaknya ada satu orang yang bisa ngajak orang-orang untuk menjaga bumi semaksimal mungkin.
Seandainya si Lala sampai dewasa masih punya fikiran seperti itu, mungkin dia terhindar banget dari kegiatan musyrik atau mungkin aliran pemuja setan.
Seandainya si Boni sampai dewasa masih punya fikiran yang sama, maka dia akan selalu nikmatin hidupnya dengan bersyukur.
Dan seandainya si John sampai dewasa masih punya fikiran kaya gitu, mungkin dia akan selalu bersikap baik untuk mendapatkan keinginan-keinginnanya.

Banyak sebetulnya yang bisa di dapet dari pemikiran-pemikiran simple seperti itu. Mungkin itu juga alasan kenapa semakin banyak motivator di dunia, mereka menerapkan fikrian yang simple tapi bermakna.

Kalau dalam agama saya, manusia itu bersih dari dosa itu sampai baliq doang, setidaknya sebelum baliq dosa serang anak itu orang tua yang menanggung. Coba fikir, sebelum baliq itu biasanya kita selalu berlaku yang baik-baik karena kita masih polos, dan pahala dari kebaikan kita itu juga untuk orang tua. Biasanya manusia itu setelah baliq, udah mulai aneh-aneh.

Ya .. bisa mikir sendiri kan dampak dari hilangnya pemikiran-pemikiran simple itu menjelang akhir baliq ?




Aku, Ibu dan Ayah

Diluar hujan ..
Aku mencoba mengingat wajahmu, tapi belum sempat kuingat dengan jelas, air mata sudah mengalir.

Sudah sebesar ini, aku masih saja menginginkanmu.
Sudah lupa pula berapa detik, menit dan jam yang kulalui tanpamu.

Aku iri ketika melihat orang lain menggenggam tangan perempuan cantik yang statusnya sama denganmu.
Aku iri ketika melihat orang lain di peluk hangat oleh perempuan cantik yang statusnya sama denganmu.
Aku juga iri ketika mereka masih memiliki perempuan cantik yang statusnya sama denganmu.

Kata orang, aku tumbuh tidak dengan cinta seperti apa yang mereka rasakan ..
Kata orang, aku tidak lembut karena kau tidak mendampingiku ketika aku tumbuh ..

Tapi aku tahu itu semua bohong, tahu apa mereka tentangku.
Aku memiliki segunung cinta yang kau tinggalkan, aku hanya perlu waktu untuk menumpahkan pada perempuan yang setidaknya memiliki cinta sepertimu.

Kau tahu betapa sedihnya aku ketika kehilanganmu, tapi lambat laun aku sadar ada orang yang lebih hancur ketika kehilanganmu.
Kau itu belahan jiwanya, kau separuh hatinya dan kau adalah setengah nafas untuknya.
Aku hanya buah dari cinta kau dan dia.
Aku merindukanmu, tapi dia jauh lebih merindukanmu.
Ya .. Ayah merindukanmu, bu !

Kau tahu tidak bagaimana aku merayakan kelulusanku ? Aku pergi makan bersama Ayah
Kau tahu tidak bagaimana aku melewatkan ospek pertamaku ? Aku dibantu Ayah
Kau tahu tidak bagaimana aku berkencan pertama kali ? Aku kenalkan gadis itu pada Ayah
Dan Kau tau tidak bagaimana aku merayakan " hari Ibu" ? Aku merayakannya dengan Ayah

Aku terlalu mencintaimu, Ibu. Maka aku akan menjaga Ayah, karena aku tahu dia adalah belahan jiwamu, separuh hatimu dan dia adalah setengah nafasmu yang tersisa di dunia ..

(saya menulis ini untuk para anak laki-laki yang kehilangan Ibunya, tetapi masih memiliki Ayah)

Sabtu, 28 Januari 2012

Aku (dulu) Cinta Kamu, Rio.


Aku jatuh cinta, dia cinta pertamaku ..

Entah bagaimana pertemuan kami berdua, aku tidak begitu ingat.
Dia itu anak bule. Kelihatan dari pupil matanya yang berwarna cokelat muda dan rambutnya yang berwarna cokelat keemasan.
Kami berdua memadu kasih setiap hari, dimana ada aku, di situ ada dia.
Pipinya yang merah merona sangat menggemaskan.
Aku bahagia bersama dia, aku sedih pun bersama dia.
Aku sangat mencintainya, seperti cinta kepada manusia pada umumnya.

Hari demi hari, dan umurku semakin bertambah.
Dia yang kucintai, semakin hari semakin memudar.
Warna merah merona pada pipinya sudah tidak lagi sesegar dulu.
Tinggi badanku juga sudah mulai jauh dari ukuran tubuhnya.
Hanya satu yang tidak berubah, matanya.
Mata yang bisa aku kendalikan untuk terpejam atau pun mengedip layaknya mataku.

Dan ketika aku mulai mengenakan seragam berwarna merah dan putih.
Aku mulai memperhatikan anak laki-laki lain, mereka berbeda dengan cinta pertamaku.
Mereka tidak perlu bantuanku untuk memeluku, menciumku bahkan mungkin mencintaiku.
Mereka tidak bisa aku kendalikan untuk menuruti apa keinginanku.
Mereka lebih baik, walaupun mata mereka tidak secantik mata cinta pertamaku.

Aku mulai melupakannya, aku mulai melupakan cinta pertamaku ..

Tangannya sudah tidak lagi aku genggam, karena aku yang ingin di genggam.
Tubuhnya sudah tidak agi aku peluk, karena aku yang ingin di peluk.
Pipi merah meronanya tidak lagi aku cium, karena pipiku yang ingin dicium.
Dan rambut yang cokelat kemasan itu tidak lagi kubelai, karena rambutku yang ingin di belai.

Hingga suatu hari, ketika aku mulai merindukanmu, aku sadar, kau sudah tidak lagi bersamaku, karena aku yang sudah melupakanmu.
Lalu munculah sesal yang di balut dengan mimpi dalam benaku ..

" seandainya kau masih ada bersamaku, seandainya aku tidak melupakanmu dan seandainya kau benar-benar seorang anak laki-laki, maka aku tidak perlu melabuhkan hatiku beberapa kali kepada anak laki-laki lainnya. Pasti kau akan menepati janjimu untuk menikahiku kelak. Ya kan Rio ? .. "

Rio ( memakai baju monyet berwarna merah )

Jumat, 27 Januari 2012

Rindu Dewi Hujan

Kenapa sih kebanyakan orang suka sekali dengan gerimis atau hujan ?

Sewaktu saya kecil, saya fikir, saya ini dewi hujan. Sebabnya sepele, karena saya bisa mencium bau hujan. Sampai keyakinan saya itu sempat menguat ketika beberapa kali, saat saya sedih, hujan pun turun. Apalagi ketika saya sedih di musim hujan.

Namanya juga anak kecil, fikirannya terlalu polos, bukan bodoh.

Semakin dewasa, saya tahu bahwa yang saya cium itu bukanlah bau hujan, melainkan bau tanah yang menguap karena air hujan. Pada intinya, mungkin sebelum saya mencium aroma tersebut hujan sudah turun di daerah lain atau terbawa angin.

Biasa teman setia di kala hujan itu segelas kopi, teh atau semangkuk Indomie rebus yang pedas. Mungkin itu seperti sudah naluri ketika hujan kali ya ?

Oiya untuk zaman seperti sekarang ini, zaman yang membumingkan kata "galau" pada keseharian, maka kata tersebut juga tidak jauh-jauh dari eksistensi si Hujan. Sering kali beberapa teman mengkaitkan kata tersebut dengan hujan. Kalau di pikir-pikir, kasian juga ya si Hujan dianggap mala penggalauan ..

Sebelum menulis blog ini, saya sempat googling sedikit mengenai hujan, tentunya bukan yang berkaitan dengan proses ilmiahnya, saya tidak begitu suka mempelajarinya, tapi setidaknya saya tahu dan pernah belajar.

Dalam salah satu blog yang begitu terkenal pernah juga membahas fakta mengenai hujan, dalam tulisannya dikatakan bahwa, hujan dapat me-resonansikan ingatan masa lalu manusia. Para ilmuwan mengatakan " Di dalam hujan, ada lagu yang bisa didengarkan oleh mereka yang rindu .. "

Wah .. pantes saja, hujan sering kali di kaitkan dengan mantan atau apapun itu dari masa lalu. Maka ke-melankolisan seseorang pun keluar. Tidak jarang seorang musisi bisa menghasilkan lagu yang mendayu-dayu ketika hujan, seorang penulis bisa menulis roman picisan begitu termehek-mehek ketika hujan atau seorang manusia biasa bisa begitu mengabu-abu ..



Ah .. Sebentar lagi hujan ..

Sok tahu, kamu !

Tentu aku tahu, karena aku sedang rindu ..


Selasa, 24 Januari 2012

Surat Untuk Kakek Penghisap Cerutu

Anggap saja ini surat untuk kakekku yang sudah lama meninggal, bahkan sebelum saya lahir. Dan anggap saja, beliau bisa membacanya, tak perlu di pikirkan bagaimana caranya.

Kepada YTH Eyang ' Kakung Broto.

Hai eyang, mungkin seharusnya kita berkenalan terlebih dahulu, karena kita belum pernah bertemu sebelumnya. Ingatkah kau memiliki anak laki-laki yang tidak sedikit ? 5 ? Tidak sedikit bukan ? .. Saya cucumu dari putra ke-empatmu. Tidak perlu saya sebutkan namanya kan ? kalau kau juga lupa, itu sungguh keterlaluan.

Aku sebetulnya sedih karena tidak pernah bertemu denganmu sebelumnyam tapi aku akan jauh lebih sedih jika harus bertemu sekarang ini, karena aku tau kita sudah berada di dimensi yang berbeda, jadi pikirkan lah baik-baik jika ingin menampakan kehadiranmu saat ini.

Harus bagaimana aku memamnggilmu ? apa dengan "yang" dari penggalan kata eyang ? Tahukah kau kalau kata itu, saat ini lebih pantas digunakan oleh pasangan anak muda. Tapi yasudahlah akan aku gunakan saja karena aku anak muda, walaupun aku tau kau tidak lagi muda.

Pasti kau ingin aku menceritakan mengenai apa saja yang aku tahu tentangmu ? Karena biasanya para orang tua itu suka sekali diajak flash back dengan sanjungan di dalamnya. Tapi baiklah akan aku beri tahu sedikit, apa yang kutahu mengenai dirimu, tapi ingat, hanya sedikit.

Sedari kecil yang aku tahu bahwa kau bukan rakyat biasa dalam suku jawa, maksudnya kau memiliki status sosial yang lebih tinggi di banding masyarakat biasa. Ceritanya sih simpang siur, saya juga bukan orang yang gemar mendengarkan kisah-kisah lampau. Setidaknya statusmu itu dijawab kebenarannya dengan cara aku liat secara langsung lewat perlakuan tetangga atau orang-orang yang mengenalmu. Dari semua itu, aku tau bahwa kau bukan masyarakat biasa, Anakmu tidak bercerita banyak kepadaku mengenai dirimu, bicara saja jarang padaku, kalau kau kecewa aku tidak begitu mengenalmu, maka kau marahi saja dia.

Ibu yang lebih sering bercerita mengenai dirimu, dari cerita-cerita ibu, aku tau kalau kau dulu seorang pengusaha batik dan kau pembuat keris untuk raja. Mungkin dari dirimu, aku mewariskan rasa cintaku pada kesenian. Setidaknya, aku bisa menggambar, melukis dan lain-lain. Kau tau apa yang selalu membuatku penasaran, Ibu bilang kau perokok berat, kau biasa menghisap cerutu. Bayangkan, cerutu itu 2-3 kali nya rokok batangan! Kau hebat ..
Kau perlu tahu, bahwa aku tidak perduli silsilah keluarga yang kau miliki, ataupun eyang'putri. Aku tidak begitu perduli ketika setiap ada acara besar, anak-anakmu masih saja membacakan silsilah keluargamu. Apalagi kalau disinggung-singgung soal keturunan raja. Aku sungguh tidak perduli, kecuali kau dulu berikan aku nama ketika lahir.

Kau tau tidak, banyak dari temanku yang sering bercerita mengenai kakeknya, bahkan beberapa pria yang pernah kupacari sering sekali bercerita kalau mereka diajak jalan-jalan oleh kakeknya. Walaupun aku dulu sempat punya kakek juga dari Ibu, tapi setidaknya, aku ingin punya cerita juga bersamamu.

Tau tidak, aku selalu dicium oleh kakek satunya ketika bertemu, aku cuma ingin tau, apakah kau sehangat kakeku yang satunya ? Atau kau dingin seperti anakmu ?

Seandainya kau masih ada, aku hanya ingin melihatmu menghisap cerutu dan mengepulkan asapnya di dekatku, itu saja.

Peluk dan cium. Cucu-mu. Dita.


Senin, 23 Januari 2012

MAKE A WISH

" Ibu aku ingin menikah .. "

" Kenapa kau ingin menikah, gadisku ? "

" Karena aku suka dengan warna vintage pada foto "

" Lalu apa hubungannya dengan menikah ? "

" Karena kebanyakan foto dengan berwarna vintage berisikan perempuan dengan gaun putih dan bersama pria tampan yang terlihat menguning "

" Itu bukan menguning, nak. itu pria bule .. "

" Yasudah kalau begitu, aku ingin dilahirkan kembali dengan kulit seperti itu, menguning, bule, entahlah .. "

" Loh memangnya kenapa harus memiliki kulit seperti bule ? "

" Karena orang berkulit putih menguning seperti itu sangat cocok dengan warna foto vintage yang kecokelatan, kadang kebiru-biruan. Sawo matang tidak cocok untuk foto vintage .. "

" Baiklah, kalau begitu, kau harus memintanya dalam hati saat sebelum meniup lilin di kue ulang tahunmu yang ke 7 .. "



SURAT CINTA JIKA AKU MELAMAR

Dear you,

Aku belum bisa tidur, tapi itu bukan karenamu. Hanya karena kebiasaanku.
Hey you! Tahukah, ketika aku tidak bisa tidur seperti ini, aku memikirkan utnuk membuat surat cinta yang tidak akan pernah di kirim oleh pak'pos atau para petugas JNE.

Mungkin tidak ya, kalau suatu saat bukan pria yang bersujud dengan satu tiffany box di tangannya berisikan cincin, atau satu tangkai bunga mawar yang sebetulnya tidak harum.

Kalau itu terjadi, maka aku akan menutup matamu dengan kain berwarna merah marun dan menyelipkan surat cinta ke kantung bagian belakang celanamu. Dan ketika kau buka matamu, kau akan melihatku berdiri di atas rerumputan hijau dengan menggenggam balon warna-warni berisi gas helium yang diikat dengan pita cantik.

Memang sih, aku bukan Juliet yang mungkin sangat romantis. Tapi aku terlahir atas cinta Ibuku, maka aku bisa melakukannya untuk cinta.

Jika beberapa calon mempelai meminta calon pasangannya dengan kata - kata " maukah kau menjadi teman hidupku ," maka tidak begitu padaku, aku akan menuliskan surat cinta dengan kalimat meminta yang seperti ini ..

" Dear Love, ketika kau membaca suratku ini, kau akan melihatku yang mulai gelisah menunggu jawabmu atas pertanyaan yang akan aku bubuhkan di surat ini. Sebelum hari ini, aku sudah memutar otak untuk menghasilkan kata-kata cantik, tetapi hanya seperti ini saja yang bisa aku hasilkan. Love, aku sudah mengamatimu sejak kita 'bukan lagi teman.' Selama itu, aku sudah tahu betapa indahnya matamu ketika menatapku, betapa lembutnya bibirmu ketika menciumku, betapa gentleman nya ketika kau memeluku. Aku sudah tahu semua itu. Kalau kamu bertanya, seperti apa cintaku padamu, maka sesungguhnya cintaku padamu seperti anak bayi yang baru lahir, semakin hari semakin tumbuh besar. Sebetulnya aku benci padamu, aku benci karena kau sudah membuatku kecanduan akan cintamu padaku. Maka dari itu, maukah kau menjadi pengganti obat tidur untuku, agar aku tidak lagi insomnia ?! Maukah kau menggantikan lagu-lagu di playlist penghilang rasa sakit hatiku? Maukah kau menggantikan telephone genggam yang selalu ada bersamaku ? Dan yang terakhir, maukah kau menjadi tuan rumah hatiku ? Jika kau mau, hampiri aku dan temani aku melepaskan balon-balon yang tidak berdosa ini. Tetapi jika kau tidak bersedia, masukan suratku ini kembali ke dalam amplopnya dan berbaliklah, menjauh dariku. Maka aku akan menangis bersama balon yang nantinya pun akan aku biarkan terbang."


Jumat, 13 Januari 2012

Ordinary People ? Duh!

Hi there, long time no post ..

Tadi sore saya menonton film Arisan 2, Alone. Umm actually sih sama Ibu saya, tapi di tengah film doi cabut. Sendirilah saya di tengah bangku bioskop yang kosong. Forget it.

Kesan setelah nonton film ini, saya juga sudah nonton sequel pertamanya. Jauh dari kesan pertama yang mungkin lebih banyak memamerkan social life, tapi untuk film kedua ini, begitu menyentuh, so inspired for me.

Sebetulnya, saya ingin sekali seperti meimei dalam film itu. Have a new life, mungkin lebih ke get more peace for my life. Tapi itu sulit sepertinya untuk di terapkan di diri saya. I still have family, actually live with my parents and brothers. May be someday, when I have my own money, I'll find my soul peace or whatever lah itu namanya ..

Have you ever ask ur self about what you really want from relationship and what you've done for the relationship ?

I've learn so much about people who in love, people who broken heart and people who still alone sad or happy .. I think, I'm a good enough listener.

Banyak orang yang merasa sudah melakukan banyak hal untuk mempertahankan suatu hubungan, ada yang merasa pasangannya tidak melakukan apa pun dan masih banyak lagi mengenai fikiran seseorang dalam berhubungan.

If we could stay positive thinking, mungkin hal seperti itu tidak akan pernah ada. Tapi ya "we just ordinary people" thats the point or the easy reason to blame someone else.

I'm not a perfect but I try to be better better and better about everything, even I think its still not good enough.

Kenapa sih dalam suatu hubungan teori mencintai kekurangan itu lebih minim untuk di terapkan ? Kenapa kebutuhan ego, emosional dan bahkan nafsu harus sama-sama di penuhi ? Kenapa seseorang selalu harus hancur dan terpuruk berkelanjutan ketika sudah merasa berkorban untuk mendapatkan hati seseorang tetapi tidak dapat ? atau Kenapa seseorang yang sudah memilih untuk menjadi 'sendiri' harus selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkannya ketika menghampiri orang yang 'menggilainya' ?

Kalau kita hanya Ordinary People, apa pantas kita mendapatkan itu semua ?