Photobucket

Kamis, 13 Desember 2012

Jari manis siapa yang punya ?

Ketika terbangun pagi ini, masih keingat cerita PerempuanSore mengenai hujan mati. Ah .. hujan ..

Sejenak berleha-leha di atas kasur yang masih dingin, seandainya ada kamu, maka akan terasa hangat tanpa selimut, atau kita berpelukan saja di dalam selimut.
Entah kenapa, fikiran saya menerawang, mengira-ngira setelah saya menggenggam tangan saya sendiri.

Aku rasakan sesuatu mengganjal di telapak tangan satunya, ya .. cincin bermata mungil di jari manis kiriku ..

Lalu aku berfikir, bagaimana rasanya nanti, ketika aku menggenggam tanganmu, tidak lagi kosong, atau ketika kau menggenggam tanganku sekarang ini merasakan hal yang sama denganku.
Ada sesuatu yang dingin ..
Bagaimana rasanya ketika nanti ada sesuatu yang mengkilap di jari manismu, tapi sebelah kanan.
Apa genggaman tanganku menguat dengan mantra-mantra yang diucapkan seiring aku mengenakan benda bulat itu di jari manismu, atau malah itu mengganjal .. mengganjal, membuat risih.

Kamu tahu, aku merasa lebih sexy ketika bercinta denganmu dengan cincin di jari manisku.
Sesekali pasti aku meliriknya ketika napas kita memburu.
Sepertinya aku lebih cantik mengenakannya, betulkah ?

Ah! tapi nanti jika aku sudah mengenakannya di sisi sebelah kanan, pasti sudah tidak akan ada lagi yang mencoba meliriku. Atau begini saja, aku simpan dalam dompet ketika hendak bersosialita ? Jahat ya!

Eh .. tapi .. apa mungkin .. apa mungkin kamu benar mau ..
Mau berlutut dan meminta.
Memintaku, sekali lagi untuk terakhir kalinya.



4 komentar:

  1. bingung mau komen apa.. hihi
    masih ada lah yang melirik,,masak cuma melirik aja nggak ada..hmm.. ya kalo kurang beruntung dapet bonus tinju dari suamimu tante..hihi ^_^v

    BalasHapus