Berbisik dia kepadaku / melebur lamunan dingin / ku tanya "kau siapa?" / di jawab "aku kawanmu, dinding." / telapak tanganku meraba dataran tak mulus / mengetuk perlahan / menghidu aroma maya / menunduk memandang jari-jari mungil / aku masih hidup // "Tidak" selaknya / mengernyit keningku / "Kamu sudah mati" tambahnya / membesar bola mataku / "Kamu jiwa, kamu mati, jiwamu mati, ragamu hidup" samar terdengar / dingin / dingin / dingin yang kurasa //
Tidak ada komentar:
Posting Komentar