Photobucket

Jumat, 30 Maret 2012

FILOSOFI CINTA = SINETRON

Cinta. Ah! Lagi-lagi cinta yang menempel di dinding otak saya. Saya percaya bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa cinta.

Sore tadi saya menonton salah satu sinteron, dan ketika menonton, tiba-tiba saya berfikir ..

Saya tidak suka sinetron, tapi karena hampir setiap hari pembantu dan ibu saya menontonnya di saat saya makan malam, maka saya jadi tahu jalan ceritanya, jadi tertarik.
Mungkin cinta itu bisa di filosofikan seperti sinetron.
Kalau kita suka, pasti memang tertarik dari awal dan akan terus mengikutinya samapai ending ceritanya. Tapi beda cerita kalau seperti saya, saya yang tidak mengikuti sinetron, mau tidak mau, karena keadaan, maka harus menonton.
Yang tadinya tidak suka, menjadi penasaran, tertarik, lalu mengikuti jalan ceritanya.
Kalau cerita itu bagus, mungkin akan di tonton setiap malam hingga menemukan ending ceritanya, tetapi kalau ceritanya tidak sesuai dengan apa yang di harapkan, mungkin saya akan berhenti menonton, tidak perduli bagaimana sebetulnya ending dari sinetron tersebut.

Saya sudah melewati jalan cerita seperti sinetron ramadhan, yang hanya sesaat, tetapi saya juga sudah melewati jalan cerita seperti sinetron tersanjung, yang panjang sekali.
Ketika penonton mengira ceritanya sudah berakhir, ternyata masih terus berlanjut hingga season ke dua, ke tiga dan seterusnya. Tapi saya percaya bahwa sepanjang apapun jalan ceritanya, semua pasti ada akhirnya.

Bagaimana dengan kamu ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar