Photobucket

Selasa, 02 November 2010

amarah

ketika teriakan menggema di terik panas matahari
adu argumen tidak penting
pintu serasa bermain sahut-sahut an
angin seperti menertawai

gumpalan emosi seperti bola salju
dan berakhir dengan mencair
membasahi

kaki ini melangkah
tidak jelas jejaknya

warung kecil pinggiran
pemberhentian terakhir
segelas kopi murah di meja
asapnya mengepul seperti memadamkan kobaran api

aku ingin tenang
walau dengan secangkir minuman perusak lambung
lebih baik
dibanding neraka





2 komentar:

  1. masih kamu ingat?
    secangkir kopi dan asap rokok
    mereka habis ketika langkah kita pulang
    dan kini....

    saya hanya bersama satu cangkir!

    BalasHapus
  2. masih teringat jelas

    para pemuda dari semarang yang ternyata musisi
    dan especially mba'yu dengan rokok nya :)

    BalasHapus