Photobucket

Selasa, 06 November 2012

Kotoran anak ingusan

Seperti karang di tengah lautan, di hempas ombak tak terhentikan. Sekuat kuatnya karang berdiri kokoh, tetap akan rapuh lalu hancur lebur.

Aku ini apa untukmu ?
Jika aku bisa jadi rumah untukmu, toh itu percuma .. percuma karena kamu tidak pernah pulang ke rumah. Kamu tidak suka rumah.
Pantas saja, kamu gemar mampir sana sini. Membuatku menunggu dengan hati risau.
Menunggumu seperti ibumu yang khawatir karena anaknya belum pulang main. Khawatir dan selalu khawatir.
Lalu kamu akan pulang dengan noda warna warni di kausmu, di kaus putihmu yang aku belikan.
Aku akan terus menggosoknya dengan sekuat tenaga, agar noda itu hilang. Tapi apa daya, kamu tetap anak kecil yang gemar bermain noda. Kamu akan selalu pulang, memabawa noda untukku.
Tapi akan selalu ada pelukan hangat dariku setiap kali kau meminta maaf karena bajumu kotor, kotor karena ulahmu sendiri. Akan selalu ada kecupan hangat yang mendarat di dahimu setelahnya dengan ucapan " I Love You .. " lalu akan ada isakan yang perlahan di hapus oleh senyuman kembali.

Sampai kapan itu ? Sampai kamu dewasa ..
Sampai kamu sudah bosan membuat ulah, bosan mengotori baju putihmu, bosan tampil kotor, bosan melihatku menangis sambil menggosok bajumu.
Jika suatu saat kamu sudah bosan, suatu saat kamu sudah bisa bertanggung jawab untuk menjaga kaus putihmu agar tetap bersih, nanti aku berikan kaus putih baru. Kaus putih yang akan lebih nyaman kau kenakan. Kaus putih yang di jahit dengan ketulusan serta sisa kesabaran yang aku punya.

Pesanku, jangan sia sia kan waktu dan cintamu.
Aku cinta kamu, anak ingusan. 

3 komentar: