Seleamat pagi menjelang siang waktu Jakarta bagian barat.
Saya sebagai pengguna akun Twitter yang addict, semakin hari semakin prihatin. Prihatin terhadap diri saya, dan orang lain.
Dunia Twitter itu pada kenyataanya dan pada perkembangannya terbilang absurd. Kenapa saya katakan demikian ? karena semakin hari, penggunaan Twittter menjadi sangat luas, tidak jelas.
Twitter menjadi ajang tempat untuk saling sindir, saling menjelekan. Mungkin itu terjadi karena sesuatu yang bersifat miss understanding dan miss communication Kalau saya pribadi, ketika hal itu terjadi, maka saya akan mudah untuk mengambil keputusan, menuju ke arah tulisan follow dan mengubahnya menjadi unfollow. Karena saya memiliki akun twitter bukan untuk mencari sebanyak-banyaknya follower, toh sebagian besar mereka yang ingin follow saya.
Permasalahan itu kita lewatkan saja, saya belakangan ini sering sekali membaca opini-opini dari teman-teman akan suatu kasus, yang menurut saya, mereka sebetulnya tidak mengerti mengenai kasus tersebut, ya istilahnya jadi 'asbun' ( asal bunyi ). Sayang banget, jadi kelihatan bodohnya (sorry to say). Tapi ya, mungkin itu kebebasan mereka untuk melakukan apapun.
Banyak orang yang mengatakan, " Twitter juga Twitter gw, bebas dong gw .."
Ya .. memang itu Twitter milik masing-masing, tapi coba kembali lagi melihat sekitar, ada berapa orang yang memfollow, maka begitulah jumlah apapun yang anda lakukan di twitter masuk ke dalam time line orang lain. Berapa banyak kata kotor yang singgah di time line dan itu kurang enak di baca.
Saya sendiri belum sempurna, mungkin jauh dari sempurna, tetapi saya mencoba untuk belajar dan belajar, bagaimana bersikap di dalam media elektronik yang bersifat universal.
Istilahnya, anda ingin mendapatkan tamu pada Hotel milik anda, maka anda harus memberikan service yang baik dan ramah. Bebas, tetapi beretika, mungkin begitu baiknya.
Sekian, selamat bertwitter ria :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar