Photobucket

Rabu, 29 Juni 2011

CARNIVAL OF VENICE ♥


Carnival of Venice.


Venice adalah satu kota di Italy, saya sendiri sangat suka dan bermimpi suatu saat mungkin akan dapat kesempatan menginjakan kaki di sana.

Untuk sebagian orang yang menyukai Italy. mungkin Gondola menjadi salah satu daya tarik, tapi kalau saya, Venice lah yang membuat saya tertarik.

Seperti apa Venice sebenarnya saya belum begitu tahu, karena saya belum pernah ke sana, tapi saya sudah cukup punya gambaran. Pernah liat di beberapa film holywood berseting rumah-rumah di bukit dan berwarna-warni, atau mungkin pernah lihat satu iklan cat dimana bapak-bapak tua menyiram tembok dengan cat ? Ya .. itu Venice.

Kenapa saya suka ? Pertama kali saya memperhatikan Venice di salah satu scene film Sisterhood. Salah satu dari aktris, ceritanya mengunjungi keluarganya di Venice. Dan disitulah saya melihat, betapa indahnya susunan rumah di bukit-bukit yang berwarna-warni.

Setelah saya googling, ternyata Venice mempunyai salah satu tradisi, yaitu carnival of venice. Dalam satu situs menjelaskan, bahwa Carnival ini dibuat sebagai suatu simbol, dimana ketika masyarakat Venice dilarang untuk membuat perayaan menggunakan masker, sedangkan perayaan tersebut di buat karena adanya beragam hukum di Italy pada saat itu. Masyarakat diperbolehkan mngadakan Carnival yang mengharuskan mengenakan topeng, dari tanggla 5 Oktober sampai menuju natal. Masyarakat diperbolehkan 'menyamar'. Dan pastinya, para pembuat topeng menjadi salah satu orang yang beruntung ketika Carnival ini datang.

Semoga saja suatu saat nanti saya mimpi saya bisa terkabul dan bisa menikmati Carnival on Venice secara langsung :)

SAYA INGIN MENULIS TERUS

Jujur, sebenarnya saya sedikit takut untuk menulis blog kembali. Pasalnya, semakin ke sini saya semakin berfikir, apa mungkin blog saya hanya selalu menulis pemikiran dari sisi saya. Terkadang saya berfikir, apa yang ada di dalam fikiran orang lain jika ada di posisi saya, lalu menceritakan posisi saya tersebut ? ..

Tapi .. saya suka sekali menulis, sedari kecil, saya sangat suka menulis, bahkan saya selalu menyalurkan emosi apapun, apakah sedih marah atau bahagia, dalam sebuah tulisan. Itu sebabnya, ibu saya selalu membelikan saya buku diary.

Saya punya sekitar 5 atau 6 buku harian. Saya mulai menulis sejak SD.

Ada cerita yang mengesankan di antara buku-buku diary saya. Salah satu buku diary yang saya miliki, yang saya beri nama "Valen" karena covernya bertuliskan " Valentine ". Saya sempat menuliskan rasa kekecewaan dan marah kepada ibu saya, dan lucunya, ketika saya pulang sekolah, buku diary itu sudah tergeletak di sova, dan setelah saya buka, ada tulisan berspidol merah yang saya kenal sebagai tulisan ibu saya. Yap ibu saya membaca dan memberikan pengertian di dalam buku diary saya itu.

Oh ya setiap buku diary yang saya miliki, selalu saya beri nama dan lucunya, sebagian besar, setiap buku, memiliki topik pembahasan satu orang. Itu tanpa di sengaja.

Kalau saya flash back dan saya coba telaah, mungkin saya memang tipe orang yang seperti itu, jadi kalau sudah fokus sama satu orang, saya akan membahasnya sehari-hari saya tanpa perduli yang lain. Ya bisa dikatakan, saya setia kali ya :p

Ya .. setiap saya mengingat kejadian ibu saya itu, saya selalu berfikir, bahwa tidak ada yang berhak menghentikan saya menulis, bahkan ibu saya yang mungkin kecewa membaca tulisan saya di kala itu, tetap mendukung saya untuk menulis dan menulis.

Pesan saya, menulis itu butuh toleransi. Kalau dikritik, introspeksi lalu toleransi saja. Kalau di puji, toleransi juga ..

Selamat menulis :)

RADIO ONLINE

Sehubungan status saya sebagai anak magang di sebuah radio online, saya sedikit berbagi pengetahuan soal Radio Online. Check this out !

........................................................................

Kebanyakan orang menganggap bahwa radio streaming dan radio online itu sama, tapi pada kenyataannya, keduanya itu berbeda.

Radio streaming itu sendiri biasanya, radio yang sudah punya gelombang, lalu dibuat menjadi digital dengan menggunakan internet sebagai jembatan untuk mendengarkan. Sedangkan, radio online itu radio yang dibuat memang dengan basic online, jadi tanpa tower dan tanpa gelombang AM/FM.

Sebetulnya radio online ini banyak nilai plus nya. Pertama, staf produksi tidak usah susah-susah selalu ada di studio untuk siaran setiap hari, karena radio online itu sistemnya recording, jadi program bisa dibuat untuk beberapa bulan kedepan. Kedua, sebelumnya saya sudah bilang, kalau radio online itu tidak menggunakan tower dan tidak menggunakan gelombang radio, maka radio online bisa dibuat dengan software, internet dan pc/laptop. Ketiga, jam siarannya juga 24 jam jadi pendengar bisa mendengarkan kapan saja. Dan masih banyak lagi ..

Hasil dari suatu survey juga mengatakan bahwa sekarang radio lebih sering di akses menggunakan telepon genggam dan tentunya smart phone. Jadi kalau di lihat, mungkin beberapa waktu mendatang, radio online akan semakin banyak.

Ya segitu saja .. mohon maaf kalau ada salah info, saya juga masih dalam proses belajar :)

BISMILLAH MAGANG

Kesempatan magang yang sempat tertunda, sekarang sudah terealisasi. Alhamdulilah, Tuhan menjawab doa saya dengan waktu yang tidak terlalu lama.

Saya sekarang sedang menjalani magang di salah satu radio online yang berkantor di Jakarta. Sebenarnya agak rumit menjelaskan, job desc yang saya miliki.

Awalnya saya memang masuk di radio tersebut, tetapi karena ada sedikit hambatan, untuk saat ini saya di tempatkan di bagian marketing.

Awalnya, saya ragu, sangat ragu. Karena tidak sesuai bidang dan talenta saya dan yang paling parahnya, saya sebetulnya sangat tidak suka dengan bidang ini.

Tapi mungkin Tuhan berkehendak lain, mungkin Tuhan ingin menguji sekaligus menambahkan ilmu dan pengalaman untuk saya.

So far .. hmm sedikit kesulitan mengontrol rasa 'tidak suka' dengan suatu keharusan, tanggung jawab tepatnya, tapi bismillah aja ..

Atasan saya janji, tidak lama lagi saya di posisikan sesuai dengan jurusan saya. Ya semoga saja semua berjalan lancar ..

Anggap saja, semuanya bonus dari yang maha kuasa untuk dapat experience yang lebih banyak lagi :)

Selasa, 14 Juni 2011

RUMAH SAKIT JASA SALES

Siang ini saya menemani bapak untuk check up ke salah satu rumah sakit ternama di bilangan jakarta Barat.

Anehnya, ketika memasuki pintu masuk, pemandangan yang saya dapat tidak seperti layaknya rumah sakit. Bukan dari segi interior, tetapi orang-orang yang berada di dalam rumah sakit tersebut.

Bukannya melihat para pasien dengan pakaian ala orang sakit, tetapi wanita dan pria muda rapih dengan kemeja dan tas ala kantor.

Saya sedikit bingung , karena jumlah mereka tidak sedikit, hampir mengalahkan pasien yang berobat jalan di ruang tunggu.

Akhirnya saya bertanya pada ibu, " bu, kok orang-orang pada rapih-rapih banget ya ? "
dan jawaban ibu cukup membuat saya tercengang, " mereka itu sales, sales obat, mereka mau ketemu dokter untuk nawarin obat sekaligus ke pasien juga .."

Sesuatu yang tidak lumrah menurut saya, karena terakhir saya ke rumah sakit, ketika menjenguk Almarhum om saya tahun lalu, tidak ada sales-sales seperti itu.

Pertanyaan di benak saya, apakah itu legal ?

Dan saya rasa, mereka cukup mengganggu dokter dan pasien. Karena saya melihat beberapa kali, mereka mengejar dokter, dan pasien.

Cara kerja mereka ketika menjajakan keahlian salesnya, yaitu ketika melihat pasien keluar dari ruangan dokter setelah di periksa atau konsultasi. Mereka akan berbasa-basi dulu dengan menanyakan sakit apa, setelah itu barulah mereka mulai menjalankan tugasnya.

Lucunya, mereka seperti anak TK yang bermain kejar-kejaran. Ktika melihat dokter yang mereka maksud keluar, maka mereka akan segera mendekati dan mengeluarkan jurus-jurus mereka. Tak jarang, dokter menghiraukan dengan buru-buru jalan.

Lucu sekali ..

Rabu, 08 Juni 2011

PROFESI SEIRING WAKTU


" Poto .. Poto .. Poto .. "
Ucapan ini sering sekali terdengar di sebuah tempat objek wisata. Profesi yang dulu cukup membantu masyarakat ketika wisata, kini tidak lagi.


Tukang foto keliling. Ya .. Ambil contoh saja di Monumen Nasional.


Setelah masuk ke dalam pintu gerbang Monumen Nasional, maka kita akan melihat para tukang foto keliling yang dominan dengan kaum pria, hendak menawarkan jasanya kepada pengunjung.


Mungkin dulu, ketika teknologi belum berkembang seperti sekarang, para penjajak jasa foto ini meraup untung yang cukup besar ketika liburan tiba. Tetapi, kini seiring majunya teknologi, masyarakat sudah jarang sekali yang menggunakan jasa ini untuk sekedar berfoto sebagai kenag-kenangan.


Lihat saja gaya hidup masyarakat Indonesia sekarang ini, hampir semua sudah memiliki ponsel dengan kamera, mereka lebih praktis berfoto sendiri, selain itu mengurangi biaya juga.


Jika dilihat-lihat, jasa foto pun ikut mengikuti zaman. Dulu mereka menggunakan kamera polaroid yang memiliki ciri khas dalam hasilnya. Kini mereka sudah menggunakan kamera digital dan lengkap dengan mesin pencetak berukuran kecil yang bisa di bawa kemana-mana.


Apakah mungkin, sering berkembangnya zaman, akan terus ada profesi-profesi yang tidak lagi diuntungkan ? Mungkin saja .. tetapi, tetap berjuang, berusaha, tidak ada salahnya bukan ? ..