air mata sudah tidak dapat dibendung, dikeramaian akupun menangis
segala rasa berkecamuk hingga tumpah menjadi air
semua orang bersuka cita, tapi aku menangis ditengahnya
beberapa pasang mata mulai memandangiku
hingga sahabat menepuk bahuku dan berkata "sabar bey"
kuseka butiran demi butiran
hidung memerah tidak dapat hilang begitu saja
aku berjalan tertunduk menutupi wajah sembab
tuhan, aku kecewa.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar