Seperti pecundang ia meneteskan air mata.
Mengerti hati luka sayapnya patah.
Jangan pertanyakan salah siapa, karena hanya sayup terdengar jawabnya.
Biarkan sosoknya terisak dalam sepi, menikmati perih mencinta dan tersayat.
Jika saja untuk sejenak, bukan masalah.
Tetapi bila tak henti juga, akan aku palingkan wajah agar usai melihat wajah sendu miliknya.
(konsekuensi mencinta by mardudd for abang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar