Photobucket

Rabu, 31 Oktober 2012

INY

Aku ini seperti pohon yang rindu di siram pemiliknya. Walaupun ada hujan, tetap saja merindu.
Tuan .. I need you. I need you more than you knew.
Aku benci harus berucap, benci untuk menjabarkan setiap rasa yang selalu bertambah antriannya. Apa begitu sulit menebak dengan benar apa yang ada di wishing box punyaku ?

Tuan .. aku benci padamu. Aku benci setiap kali kau menebar pesonamu ke nona nona lainnya.
Aku benci di kasihani. Aku benci di kasihani oleh kaumku.

Tuan .. mampukah kau memenangi hatiku sampai akhir ? mampukah kau memenangiku hingga benang merah jambu mengikat kita ? atau perlahan kau mulai mencari perlombaan lainnya, perlombaan yang pialanya lebih cantik, lebih mewah.

Kalau begitu, Tuan.
Biarkan aku memasang pagar putih, mengitari hatiku.


















Jumat, 19 Oktober 2012

Menari

Kamu tahu, setiap harinya tidak selalu ada terik matahari yang mencerahkan langit atau tidak selamanya langit akan berwarna kelabu.
Kamu tidak perlu payung untuk melindungiku, sudah berhenti mencari payung untukku.
Cukup genggam tanganku seperti sedia kala, seperti yang selalu kau lakukan ketika menggandengku saat menyebrang jalan.
Sudah begitu saja, cukup seperti itu.
Lalu teruslah berjalan dengan tanganku digenggam, maka aku akan terus mengikutimu.
Aku akan berada dibelakangmu, terus memandang punggungmu, hanya kepadamu.

Jika hujan mulai membasahi jalan, tetaplah menari bersamaku.
Menari dan hiraukan rasa dingin yang menusuk tulang rusukmu.
Tunggu ya ..
Hujan pasti reda ..

Bersamamu akan kubagi nafasku
Bersamamu akan kubagi helai sayapku
Senang mengenalmu
Janganlah berganti, tetap seperti ini ..

Kamis, 11 Oktober 2012

Buah Tangan dari Alam

Ketika hendak memosting beberapa foto panorama di bawah ini, saya galau.
Ah .. lagi-lagi galau.
Kali ini saya galau, karena saya sudah tidak terlalu mahir menulis dengan menggunaka subjek 'gw-lo'.
Tidak seperti dulu yang terbiasa menghabiskan waktu untuk menulis calon postingan blog plek seperti menulis diary tanpa subjek "saya" ..
Entahlah, saya sudah masuk ke dalam comfort zone menulis dengan subjek tersebut.
Seperti foto-foto di bawah ini, bukti bahwa saya comfort memotret tanpa aturan, tanpa ada wejangan-wejangan yang terdengar tajam di telinga, tanpa ada kritikan garing.
Ya hanya memotret, memotret apa yang saya lihat, apa yang menarik perhatian saya dan apa yang saya ambil sebagai objek.

Memotret dengan bebas, seperti alam bebas yang tertangkap kamera saya .. 












Lokasi : Gunung Bundar, Gunung Salak, Bogor - Jawa Barat


Selasa, 09 Oktober 2012

Satu atau sama

Mungkin untuk sebuah cita-cita harus mengorbankan satu hal dan lainnya.
Mungkin untuk sebuah mimpi, harus melewatkan waktu yang bermanfaat untuk tidur.
Ada yang membuat statement, mampu menjalankan satu maupun dua hal bersamaan.
Tapi bukan potensi saya untuk satu itu.

Mungkin pengecut jika takut menggenggam dua pilihan
atau mungkin sebetulnya terlalu bijaksana untuk memilih satu saja

Ini perihal kewajiban dan harapan
yang satu menjalankan kewajiban untuk mengambil harapan
yang satu mengambil harapan untuk menjalankan kewajiban

Apa kita satu ?
satu tujuan dengan jalan yang berbeda
satu tujuan dengan trayek angkutan umum yang tidak sama

Lalu, apa tujuan kamu ?
Lalu, apa tujuanku ?

Apakah sama persis ?
Apakah nantinya akan berhenti di pemberhentian yang sama dengan jarak lurus sejajar .. ?

Rabu, 03 Oktober 2012

Explanation

Ada pertanyaan yang selalu ingin ditanyakan, bahkan ketika sudah di jawab puluhan kali. Ada ragu yang terselip di rongga-rongga barisannya. Dengan mudah keluar masuk seperti angin di bawah pintu. Waktu terus bergeser, seperti anak balita baru bisa berjalan. Apa aku berlari ? maka nanti ada saat dimana aku berjalan, semakin perlahan, semakin merangkak dan jatuh telungkup. Tapi apa mungkin akan selalu ada uluran tanganmu untuk menopangku hingga ke puncak gunung. Aku bak penyu yang jalan perlahan penuh keraguan untuk mencapai garis finish, apakah kau akan terus sejajar tidak lari kencang seperti kelinci, lalu meninggalkanku dengan tempurung trbalik tak berdaya ..