Photobucket

Sabtu, 21 Juli 2012

Rindu itu dimana ?

Banyak yang bilang, jika hujan itu adalah suratan rindu. Dimana ada hujan, disitu ada rindu.
Saya juga pernah menulisnya.

Tapi .. aneh!
Belakangan ini, rindu tidak lagi datang dengan hujan. Tidak diiringi suara tetesan air yang berjatuhan diatas genting. Tidak diiringi aroma tanah. Tidak diiringi hembusan angin dingin.
Kemana semua itu ?

Apa rindu tidak lagi sama ?
Tidak lagi romantis, tidak lagi dramatis, tidak lagi manis.

atau mungkin yang sesungguhnya, rindu ini tidak bertuan. Tidak ada alamat untuk disampaikan. Tidak ada wujudnya. Tidak benar ada rasanya.

Saya ingin membeli rindu. Membeli rindu seperti dulu.
Mungkin di super market ada. Ditumpukan bahan organik dengan kemasan yang lebih apik.
Mahal! Karena murni. Tidak menggunakan pengawet, tidak tahan lama.

Jadi ?
Ya, harus segera diracik, dimasak, dan disantap agar lebih nikmat rasanya.
Agar kenyang.