Kapan hati dengan pikiran itu bisa sejalan ?
Yang satu bilang "iya" yang satunya kekeh "tidak"
Ah .. payah.
Kalian begitu bermusuhannya kah ? sampai harus mengorbankan pemiliknya, kocar kacir pikirannya tak menentu.
Bisakah kalian mengajarkan pemiliknya untuk berkata "ya" atau "tidak" dalam waktu yang cepat, agar tidak membuat luka terlalu dalam atau pun melayang terlalu tinggi.
Akan ada banyak suguhan pilihan setiap harinya, beragam, berupa, bermacam ..
Lalu bagaimana ? Bagaimana menjawab ?
"Ya" atau "Tidak"
Selasa, 26 Juni 2012
Sabtu, 23 Juni 2012
Tentang Rasa
Kopi panas tanpa gula, pisang goreng manis hangat.
Mereka saling melengkapi. Yang pahit, mengurangi rasa manis di mulut. Yang manis, mengimbangi pahitnya lidah. Mungkin seharusnya begitu. Ya .. begitu. Melengkapi.
Tapi .. ketika si pisang manis, habis. Dan kopi pahit masih terisi setengah gelas beling.
Apa yang harus di lakukan ? Apa yang dirasakan ?
Pahit.
Terkadang, kopi pahit itu better di minum lebih banyak sebelum memakan pisang goreng, hanya untuk mendapatkan rasa manis yang sempurna nantinya.
Mereka saling melengkapi. Yang pahit, mengurangi rasa manis di mulut. Yang manis, mengimbangi pahitnya lidah. Mungkin seharusnya begitu. Ya .. begitu. Melengkapi.
Tapi .. ketika si pisang manis, habis. Dan kopi pahit masih terisi setengah gelas beling.
Apa yang harus di lakukan ? Apa yang dirasakan ?
Pahit.
Terkadang, kopi pahit itu better di minum lebih banyak sebelum memakan pisang goreng, hanya untuk mendapatkan rasa manis yang sempurna nantinya.
" Kamu kopi. Rasamu, pahit. Aromamu, manis .. "
Kamis, 21 Juni 2012
Pergi
Ketika putihku ternodai tetesan demi tetesan tinta hitam, terayak, menyebar.
Kotor .. Kotor .. dan Kotot ..
Maka, aku pergi dengan segala bersihku.
Ketika mata sudah mengering, kosong tak lembab.
Maka, aku pergi dengan segala air mata.
Ketika aku terjatuh, telungkup hampir terkapar.
Maka, aku akan pergi dengan segala gagahku.
Maaf, aku pergi atas namamu.
Kotor .. Kotor .. dan Kotot ..
Maka, aku pergi dengan segala bersihku.
Ketika mata sudah mengering, kosong tak lembab.
Maka, aku pergi dengan segala air mata.
Ketika aku terjatuh, telungkup hampir terkapar.
Maka, aku akan pergi dengan segala gagahku.
Maaf, aku pergi atas namamu.
Langganan:
Postingan (Atom)