Photobucket

Sabtu, 09 Juli 2011

PROJECT " MIXTAPE JOGJAKARTA "

Saya mencoba ikut berpartisipasi dalam project kawan saya dari Jogja, Dimpil. Project ini dia beri nama " Mixtape Jogjakarta ", isinya lagu-lagu yang punya kenangan untuk kota Jogjakarta atau Jakarta. Langsung saja, mari simak ceritaku ..

.......................................................................................................................................................

Adhitia Sofyan ( Forget Jakarta )

Ketika liburan kuliah tahun lalu, saya dan beberapa teman memutuskan untuk berlibur ke kampung halaman saya, Jogjakarta. Dengan 'spur' kami menuju tempat tujuan berlibur. Perjalanan Jakarta-Jogja memang lumayan lama, sekitar 7-8 jam menggunakan transportasi ini. Saat perjalanan sudah terasa semakin lama, dan saya melongok ke jendela, hari mulai gelap, saya memutar lagu ini. Dan lirik ini cukup mewakilkan cerita saya saat itu ..

" Yeah I’m still on my way to get to where you are. Try to let go the things I knew. We’ll forget Jakarta. Promise that we’ll never look behind. Tonight, we’re gone to where this journey ends .. "


Mungkin, situasi seperti itu, tidak akan pernah saya rasakan kembali. Tapi saya akan terus mengingatnya, seperti lagu itu diingat oleh para fans nya.

......................................................................................................................................................

KEHILANGAN KESEMPATAN

Rasanya seperti anda dapat undian 2 Milyar, tapi anda telat mengangkat telephone.

Ini yang saya rasakan, ketika pagi ini, membuka email, dan ternyata ada email masuk yang mengatakan bahwa, saya mendapatkan undangan acara salah satu band favorite saya, The Brandals.

Ketika melihat email itu, serasa hidup saya berhenti ( Lebay ). Tapi serius, rasanya begitu.

Bayangin aja, acaranya itu tadi malam, dan saya semalaman penuh, serius mantengin twitter Sinjitos di mana band tersebut bernaung. Mereka selalu mereport acara di sana. Dan paginya, ternyata saya baru tahu, saya punya hak berada di sana.

Ini kesekian kalinya saya gagal bertemu pujaan hati.

Semoga suatu hari bisa bertemu kembali dan menikmati setiap aksi yang di berikan The Brandals dan tentunya, Eka Annash.





Kamis, 07 Juli 2011

MAS BOY !

Mas Boy atau Emon mungkin sebagian dari anda sudah tidak asing lagi dengan nama-nama itu.
Ya! Catatan Si Boy, film di era 80'an yang booming. Walaupun saya tidak lahir di tahun itu, tapi saya cukup tahu film tersebut, tentunya itu salah satu bukti kalau film Catatan Si Boy cukup di kenal di berbagai kalangan.

Film ini ternyata di buat movienya dan di sesuaikan dengan era modern. Lifestyle yang di tampilkan di dalam movie ini terasa begitu kental dengan ke glamouran dan sophisticated.

Awalnya, saya mengira film Catatan Si Boy kali ini memiliki cerita yang sama dengan Catatan Si Boy sebelumnya, maksud saya, seperti di ceritakan kembali dengan packaging yang lebih modern. Tetapi pada kenyataanya, film ini hanya menceritakan, istilahnya generasi penerus dari Nuke ( kekasih si Boy ), bukan si Boy.

Sedikit melenceng dari cerita, malah terkesan si Boy nya itu sendiri kurang dapet.

Tapi so far, cukup entertain lah. Not awesome or Too bad, but well done :)

Minggu, 03 Juli 2011

TUHAN MENGINGATKAN

Jumat, 01 July 2011

Pagi pertama di bulan July, saya sudah di beri ingatan oleh Allah mengenai kematian.

Sekitar pukul setengah 9 pagi, saya berangkat ke kantor. Seperti biasa, untuk menjangkau halte bus, saya bergantung pada tukang ojek yang biasa mangkal di dekat rumah.

Memang hari ini mood saya kurang bagus, rasanya yang ada di otak saya hari itu hanya 'dumelan'.

Ketika melewati gang kecil, si abang ojek menepikan motornya. Saya tanya, " Kenapa bang ? " .. " itu neng ada 'mayit' mau lewat " jawab dia.

Saya sempat berfikir, ambulance. Tapi tidak ada suara sirine. Setelah saya melongok, ternyata kurung batang yang di panggul beberapa pria berjarak tidak jauh dari posisi saya di kala itu.

Setelah sejajar dengan kurung batang yang berisi jenazah tersebut, bulu kuduk saya berdiri. Entahlah, mungkin itu manusiawi atau mungkin saya saja yang penakut.

Ah .. Fikiran saya langsung berubah seperti semut-semut kecil di dalam televisi dini hari.

Rasanya malu sekali, kalau mengingat kedumelan saya yg begitu banyak.

Tuhan .. Ternyata kau mengingatkanku, bahwa aku masih sangat beruntung. Masih di izinkan menikmati dunia kehidupan.